Riset KIC dan Kredivo: Paylater Jadi Pembayaran Favorit di e-Commerce
Tren berbelanja di platform perdagangan elektronik atau e-commerce pasca-pandemi Covid-19 sepanjang 2022 masih terjaga. Sistem pembayaran tunda atau Paylater makin sering menjadi metode pembayaran harian bagi masyarakat yang berbelanja di e-commerce, bahkan mengungguli transfer bank.
Kesimpulan ini merupakan hasil riset bertajuk 'Perilaku Konsumen e-commerce Indonesia 2023' yang dilakukan Katadata Insight Center atau KIC bersama Kredivo.
"Pertumbuhan transaksi di e-commerce tidak luput dari integrasi metode pembayaran digital seperti Paylater dengan e-commerce," ujar Direktur KIC Adek Media Roza dalam Konferensi Pers Peluncuran Laporan bertajuk Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023, Rabu (14/6).
Dia menjelaskan sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan opsi pembayaran yang terjangkau dan fleksibel, tren penggunaan Paylater di e-commerce terus meningkat.
Berdasarkan hasil riset, persentase pengguna layanan Paylater dalam e-commerce meningkat signifikan, dari 28,2% pada 2022 menjadi 45,9% pada 2023.
Kini, Paylater juga mampu mengungguli metode transfer bank. Terbukti, sebanyak 16,2% konsumen memilih Paylater sebagai metode pembayaran yang paling sering digunakan di e-commerce, sedangkan 10,2% konsumen memilih metode pembayaran transfer bank atau akun virtual.
Sementara itu, sebanyak 60,9% responden yang telah menggunakan Paylater menyebutkan Paylater merupakan kredit pertama yang mereka dapatkan, terutama bagi Socio-Economic Status atau SES C.
Penggunaan Paylater pun mulai beralih menjadi metode pembayaran kebutuhan harian, di antaranya untuk belanja barang (87,1%), tagihan bulanan (51,8%), serta pulsa dan paket internet (48,9%).
Selain itu, pola penggunaan Paylater telah berubah menjadi lebih banyak digunakan untuk berbelanja kebutuhan bulanan dengan cicilan tenor pendek (56,8%) alih-alih untuk kebutuhan mendadak (52,1%).
Perubahan ini terjadi seiring semakin tingginya tingkat pengetahuan pengguna mengenai Paylater yang kini berada di angka 32,0 atau level tinggi dibanding tahun sebelumnya di angka 26,0 atau level sedang.
Hasil riset perilaku belanja online konsumen ini menggunakan sampel pengguna Kredivo yang melakukan transaksi e-commerce. Data yang
digunakan merupakan 2,2 juta sampel pengguna Kredivo di 34 provinsi Indonesia dengan total transaksi sebesar 22 juta.
Transaksi dilakukan di enam marketplace terbesar pada periode Januari hingga Desember 2022. Marketplace tersebut antara lain: Blibli, Bukalapak, JD.ID, Lazada, Shopee, dan Tokopedia.
“Beberapa temuan riset tahun ini semakin mengindikasikan daya beli masyarakat di e-commerce yang tetap terjaga selama 2022, yang merupakan masa transisi menuju endemi," ujar Adek.
Meskipun terdapat beberapa pergeseran pola belanja, lanjut Ade, pihaknya melihat bahwa e-commerce akan tetap menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan akan tetap menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia.
Menanggapi hasil riset tersebut, Ekonom yang juga menjabat Direktur Center of Economic and Law Studies atau CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan kehadiran Paylater perlu diakui cukup memberikan manfaat ketersediaan akses kredit yang aman, terjangkau, dan mudah bagi masyarakat.
"Saya melihat instrumen Paylater di ekosistem e-commerce berdampak pada kepercayaan level konsumen, terutama di kelas menengah ke atas yang sebelumnya cukup menahan pengeluaran akibat dampak pandemi," katanya.
Menurut dia, studi ini juga semakin menguatkan bahwa Paylater tidak hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak, tapi sebagai metode pembayaran yang efisien untuk bertransaksi sehari-hari.
Ke depannya, seiring penggunaan Paylater yang meningkat, maka akan semakin meningkatkan efek berlapis bagi industri ekonomi digital, mulai dari percepatan pembangunan infrastruktur hingga penyerapan tenaga kerja yang akan berdampak pada perputaran roda perekonomian.
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan, riset tahunan ini telah menjadi riset ikonis dari Kredivo. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, riset tahun ini berakar dari tren belanja masyarakat di e-commerce yang semakin bervariasi dan dinamis.
Sebagai pelaku pembayaran kredit digital di sembilan dari 10 merchant e-commerce di Indonesia, Kredivo memiliki data primer yang berisi informasi tentang preferensi konsumen.
"Harapan kami dengan hadirnya riset ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai tren dan perilaku masyarakat yang dalam berbelanja online sekaligus perkembangan penggunaan Paylater,” ujar Indina.