TikTok Dikabarkan Raup Rp 83 Triliun dari Pasar Asia
TikTok dikabarkan meraup pendapatan US$ 5,4 miliar atau sekitar Rp 83 triliun dari bisnis di Asia tahun lalu. Namun biaya penjualan seperti pemberian diskon dan lainnya naik 106% menjadi US$ 6,2 miliar atau setara Rp 95 triliun.
“Perusahaan mencatatkan pendapatan US$ 5,4 miliar berdasarkan laporan tahun keuangan 2022 atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2021,” demikian dikutip dari Tech In Asia, Minggu (24/9).
Alhasil, kerugian TikTok di Asia naik 18% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 2,7 miliar.
Angka-angka itu mencakup Asia Tenggara, Korea Selatan, Rusia, India, Selandia Baru, Turki, dan Kazakhstan.
Data itu berdasarkan laporan yang disampaikan kepada regulator di Singapura. TikTok memiliki entitas berbadan hukum di Singapura.
Katadata.co.id mengonfirmasi data tersebut kepada TikTok. Namun belum ada tanggapan.