Kisah Penjual di Shopee Raih Omzet Miliaran per Bulan

Tiga pedagang online di Shopee membagikan kisah berjualan hingga meraup omzet miliaran per bulan.
Pemilik toko online Otsky Novian, 34 tahun dan Ega, 32 tahun membangun usaha pada 2015. Bisnisnya kemudian tutup awal 2020 akibat pandemi Covid-19.
Pasangan suami-istri asal Bandar Lampung itu pun mulai berjualan di Shopee. Keduanya kini bisa menerima order ratusan dengan omzet miliaran per hari.
“Saat itu kami pusing sekali karena harus menutup toko. Akhirnya saya melihat referensi di internet dan kebetulan melihat berita brand lokal sukses di Shopee,” kata Novian dalam keterangan pers, Jumat (10/11).
Awalnya ia merekrut dua karyawan untuk berjualan online di Shopee, Sementara itu, dirinya mempelajari tentang desain, iklan hingga foto.
“Pesanan awal hanya dua per hari. Selama seminggu bisa sampai 15 order. Lalu empat bulan berjualan, bisa mencapai 50 – 100 pesanan per hari,” Novian menambahkan.
Otsky kemudian mengikuti Program Ekspor Shopee pada 2021, sehingga berhasil menjual barang ke Malaysia dan Singapura. Pesanan dari luar negeri mencapai ratusan per bulan.
Saat ini, toko Otsky mempekerjakan 50 karyawan.
Pemilik toko online Akhtar Bag Grup Dedi, 34 tahun mulai berjualan sejak 2018. Sebelumnya ia menjadi pengrajin di usaha konveksi.
Dedi bisa menjual 300 tas per hari. Saat Ramadan bahkan bisa sampai 1.000 paket per hari, dengan omzet ratusan juta rupiah.
Ia pun mempekerjakan 70 karyawan.
Pemilik toko online Farrel Sticker Herman Effendi, 40 tahun merantau ke Jakarta setelah putus sekolah di tingkat SMK di Kota Padang sekitar 2000. Ia bekerja membantu rekan berjualan stiker keliling di sekitar Jakarta Timur.
Terkadang ia tak menjual stiker satu pun dalam sehari. Ia pun memutuskan untuk berjualan online dan membuka toko sebagai tempat produksi di Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Pesanan dari 10 menjadi 20 paket per hari. Lalu, menjadi 50 per hari berkat fitur Shopee Affiliate,” kata Herman. Ia pun mempekerjakan sembilan karyawan.