Apa Keuntungan TikTok Akuisisi Tokopedia?
TikTok resmi mengakuisisi saham Tokopedia dari GoTo. Apa untungnya bagi social commerce asal Cina ini?
TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun. Ini sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.
Melalui kemitraan strategis itu, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia.
Kemitraan strategis TikTok dan GoTo Gojek Tokopedia akan diawali dengan periode uji coba yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait.
Program yang akan diluncurkan pada masa uji coba itu yakni kampanye Beli Lokal yang dimulai besok (12/12) atau bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas.
Hadir di aplikasi Tokopedia dan TikTok, kampanye Beli Lokal akan mempromosikan berbagai jenis merchant dengan fokus utama produk asal Indonesia. Program Beli Lokal di aplikasi TikTok memungkinkan para pengguna berbelanja dan berinteraksi dengan produk lokal favorit.
“TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce,” demikian dikutip dari keterangan pers, Senin (11/12).
Selain itu, mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang. Dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM.
Keuntungan TikTok Suntik Tokopedia
Keuntungan bagi TikTok Shop bekerja sama dengan Tokopedia menurut analis Maybank Sekuritas yaitu:
- Cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi di Indonesia yakni melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada
- GoTo Gojek Tokopedia memiliki ekosistem yang terintegrasi, khususnya logistik dan pembayaran digital
- GoTo Gojek Tokopedia memiliki basis pengguna yang besar di Indonesia
- GoTo Gojek Tokopedia memiliki pemahaman mendalam terhadap pasar lokal yakni perusahaan yang berbasis di Indonesia, fokus domestik akan menjadi nilai tambah karena cenderung berhubungan baik dengan regulator
Ekosistem Tokopedia melengkapi TikTok dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom CELIOS Nailul Huda menyampaikan, TikTok memiliki sekitar 106 juta pengguna di Indonesia. Tanah Air pun menjadi pasar terbesar kedua bagi TikTok setelah Amerika, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:
Sementara itu, Tokopedia merupakan salah satu dari dua top e-commerce Indonesia yang memiliki layanan cukup komplit mulai dari pembayaran yang terintegrasi dengan Gopay hingga logistik dengan adanya Gojek.
“Namun salah satu kelemahan di Tokopedia adalah fitur live shopping yang masih kalah dari Shopee,” kata Nailul kepada Katadata.co.id, Senin (11/12). “Kerja sama ini saya rasa akan mengembalikan lagi pengalaman bermain media sosial sekaligus belanja.”
“Pengalaman ini bisa meningkatkan loyalitas dari pengguna TikTok, bahkan menambah pengguna dari ekosistem penjual Tokopedia. Tokopedia juga bisa memanfaatkan live shopping di TikTok untuk menyematkan link atau tautan keranjang hijau,” Nailul menambahkan.
Bagi TikTok, menggaet Tokopedia dinilai akan membantu perusahaan bersaing ketat dengan Shopee. “Semakin jauh persaingan antara Shopee - Tokopedia dengan kompetitor yang lain seperti Lazada, Blibli, apalagi Bukalapak. Persaingan akan mengerucut ke Shopee vs Tokopedia dengan ekosistem masing-masing,” kata dia.
Selain itu, Indonesia dinilai sebagai pasar e-commerce potensial bagi TikTok. Social commerce asal Cina ini memulai layanan TikTok Shop pada 2021.
Google, Temasek dan Bain and Company memprediksi transaksi e-commerce di Indonesia tumbuh 7% yoy menjadi US$ 62 miliar atau sekitar Rp 989 triliun tahun ini. Pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu 20%.
Namun Indonesia menyumbang 44,6% dari total proyeksi transaksi e-commerce di Asia Tenggara US$ 139 miliar tahun ini. Rinciannya sebagai berikut: