Tantangan Pedagang Online 2024: Diskon Berkurang dan Biaya Admin Naik

Lenny Septiani
11 Desember 2023, 17:30
tiktok, tokopedia, biaya admin, shopee, pedagang online,
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pedagang memantau layar ponsel saat menawarkan barang dagangannya melaui aplikasi Tik-Tok Shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (4/10).

Pedagang online dinilai akan menghadapi setidaknya tiga tantangan tahun depan, yakni biaya promosi yang berpotensi naik, kenaikkan biaya admin, dan diskon e-commerce yang berkurang. Shopee dan Lazada  misalnya, sudah menaikkan biaya admin mulai bulan ini.

Perwakilan SleekFlow menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penjual online tahun depan. Salah satunya, aturan larangan fitur media sosial dan e-commerce di satu aplikasi.

Media sosial selama ini digunakan sebagai sarana promosi. Dengan adanya aturan Permendag Nomor 31 tahun 2023, platform media sosial mulai mengembangkan fitur promosi.

Meta misalnya, berencana terus mengoptimalkan iklan seperti Click to WhatsApp. TikTok juga memulai lagi fitur iklan bagi penjual, setelah resmi menggaet Tokopedia pada hari ini (11/12).

“Loyalitas konsumen menjadi cukup penting karena beberapa marketplace cenderung mengurangi promosi dan meningkatkan biaya admin hingga transaksi,” demikian dikutip dari keterangan pers SleekFlow, Senin (11/12).

“Hal ini jelas berdampak terhadap konsumen yang sensitif terhadap harga, tapi bagus untuk melahirkan persaingan bisnis yang sehat,” demikian dikutip.

Startup omnichannel social commerce itu pun membagikan sejumlah tips bagi penjual online menghadapi tantangan tahun depan, di antaranya:

  • Membangun brand loyalty yang kuat dengan konsumen. Caranya bisa membangun percakapan secara berkala dari meminta saran dari konsumen atau membuat sistem membership.
  • Memberikan konsumen ruang dan waktu untuk memutuskan pembelian. Para pebisnis perlu menyimpan basis data calon konsumen agar bisa terus terhubung.
  • Mengoptimalkan saluran promosi dan komunikasi yang ramah terhadap konsumen yang dituju bisa menjadi cara untuk eksplorasi pasar ekspor ke luar negeri. Caranya bisa dengan mengintegrasikan WhatsApp, Telegram, Line, dan WeChat.
  • Menyimpan basis data konsumen secara rapi, sehingga ketika ada karyawan resign bisa melakukan handover dan transisi lebih mudah.

Selama 2023, SleekFlow menilai ada tiga kebutuhan utama brand seperti:

  • Whatsapp Business Application Programming Interface alias Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) untuk kebutuhan broadcast, centang hijau hingga otomasi Whatsapp
  • Membangun platform omnichannel dan customer relationship management atau CRM
  • Kombinasi WhatsApp Business for API dengan omnichannel dan CRM untuk mendorong engagement hingga mencatatkan penjualan secara lebih efisien

Perwakilan SleekFlow mengklaim, brand yang bergabung mencatatkan kenaikan prospek penjualan hingga awareness. Pasima misalnya, marketplace jual-beli mobil ini bisa mendapatkan leads atau orang-orang yang tertarik pada produk lima kali lebih banyak lewat Click to WhatsApp dibandingkan landing page ads.

Klinik Alana mencatatkan kenaikan reservasi treatment 2,5 kali lipat dengan menggunakan broadcast promosi. Pengembang properti Kota Baru Parahyangan mencatatkan open rate pesan hingga 71% melalui WhatsApp Business for API.

Startup SleekFlow merilis beberapa fitur baru tahun ini seperti:

  • Flow Builder: membantu brand membuat alur kerja fleksibel, sehingga dapat membuat banyak pesan otomasi seperti FAQ, pendaftaran, reservasi, dan lainnya. 
  • AI Inbox: brand dapat menjawab pesan atau pertanyaan yang masuk, sehingga menciptakan customer service hybrid antara AI dengan manusia. Customer service bisa menangani kasus yang lebih kompleks, dan meminimalisasi menjawab pertanyaan yang repetitif, seperti jam operasional hingga lokasi.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...