Profil Gang Ye, Bos Induk Shopee yang Diduga Pinjamkan Jet Pribadi ke Kaesang
Bos Sea Group Gang Ye ramai dibicarakan sebagai sosok yang meminjamkan jet pribadi untuk putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Saat menghadap KPK, Kaesang menjelaskan dia menggunakan jet pribadi temannya yang berinisial Y.
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Pahala Nainggolan yang membocorkan kepada wartawan mengenai inisial Y. “Inisial Y kalau enggak salah depannya, tapi kita enggak tahu benar enggak nama lengkapnya, WNI atau WNA, pesawat punya siapa, nanti kita konfirmasi lagi,” kata Pahala Nainggolan, di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Selasa (17/9).
Gang Ye merupakan salah satu petinggi di Sea Limited, perusahaan teknologi yang membawahi pengembang gim Garena dan platform e-commerce Shopee. Shopee sendiri berhasil mencaplok pasar e-commerce di ASEAN dengan hadir di Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Melansir laman Forbes, kekayaan Gang per Rabu (17/9) mencapai US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 48.9 triliun. Kekayaan ini mengantarkannya sebagai orang terkaya ke-16 Singapura per 2024. Angka kekayaan ini hampir setara dengan kekayaan keluarga Garibaldi Thohir per akhir 2023 yakni US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 5,04 triliun.
Gang merupakan seorang imigran Cina yang kini jadi warga negara Singapura. Sebelum menjadi pebisnis, ia mengemban Ilmu Komputer dan Ekonomi di Carnegie Mellon University, Amerika Serikat. Lulus dari sana, ia sempat bekerja di perusahaan minyak goreng Wilmar International. Ia juga pernah menjadi pegawai negeri sipil Singapura dengan bekerja di Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura.
Sea Group sendiri awalnya berdiri sebagai Garena, didirikan oleh Forrest Li pada 2009. Perusahaan ini dikenal sebagai pemegang hak penerbitan gim League of Legends. Gang masuk sebagai Chief Technology Officer Sea Group per Maret 2010 hingga Desember 2016.
Ia naik jabatan pada 2017 sebagai Chief Operating Officer. Di era inilah, Garena berganti nama menjadi Sea. Upaya rebranding ini dilakukan usai perusahaan berhasil mendapat pendanaan US$ 550 juta.
Di bawah pimpinannya, Sea Group berhasil melantai di bursa saham New York pada 2017. Pada Maret 2024, Sea baru pertama kali melaporkan keuntungan tahun berjalan sejak IPO, dengan laba bersih 2023 sebesar US$ 162,7 juta atau setara Rp 2,4 triliun.
Benang Merah Sea Group dan Kaesang
Melansir situs data kepemilikan jet pribadi, RZJets, pesawat Gulfstream G650ER bernomor N588SE yang ditumpangi Kaesang itu milik Garena Online. Ini adalah perusahaan pengembang gim, anak usaha dari Sea Group asal Singapura. Selain Garena, Sea Group juga membawahi e-commerce Shopee.
Laman itu lalu menjelaskan Gulfstream G650ER ini dialihkan ke lembaga pengelola harta Bank of Utah, Amerika Serikat. Meski kepemilikan sudah dialihkan ke Bank of Utah, pesawat ini masih bisa dimanfaatkan pemilik aslinya, bahkan masih terparkir di Bandara Seletar, Singapura.
Muncul desakan buat KPK menyelidiki dugaan gratifikasi terkait penggunaan jet pribadi. Salah satunya, Masyarakat Anti Korupsi alias MAKI juga melapor ke KPK soal dugaan gratifikasi dari Shopee ke Kaesang.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, melapor kakak kandung Kaesang yakni Gibran Rakabuming Raka sempat bekerjasama dengan Shopee saat masih menjadi walikota solo. Dokumen inilah yang dijadikan salah satu barang bukti ke KPK.
“Dokumen MoU antara Pemerintah Kota Solo yang ditandatangani oleh Gibran Rakabuming Raka pada tanggal 23 April 2021 dengan pihak PT Shopee Internasional Indonesia yang isinya adalah perjanjian kerjasama pengembangan UKM di Solo," ujar Boyamin kepada wartawan, Rabu (28/8).