E-commerce Cina Shein Berencana IPO di London pada April 2025
E-commerce asal Cina, Shein, berencana melantai di Bursa Efek London alias London Stock Exchange (LSE). Menurut laporan Reuters, initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana Shein ditargetkan paling cepat terjadi pada April.
Awalnya, perusahaan berupaya mencatatkan sahamnya di Amerika Serikat (AS). Namun, Shein beralih ke LSE lantaran anggota parlemen Amerika menyuarakan kekhawatiran terhadap hubungan Shein dengan pemerintah Cina dan praktik tenaga kerja yang buruk.
Meski demikian, upaya IPO di LSE juga tidak berjalan mulus. Seorang anggota parlemen senior di Inggris menyampaikan kekhawatirannya kepada LSE, Kamis (9/1). Pertimbangannya sama, terkait rantai pasok dan buruknya perlakuan Shein terhadap pekerjanya.
Melansir laman BBC, Shein mempekerjakan anak-anak di pabriknya dan merapkan jam kerja yang panjang. “Kami biasanya bekerja 10–12 jam per hari. Pada hari Minggu, kami bekerja tiga jam lebih sedikit,” ujar salah seorang pekerja perempuan berusia 49 tahun, yang bekerja untuk pemasok Shein di Jiangxi, Cina, seperti dilansir dari BBC.
Jiangxi adalah salah satu rantai pasok Shein, ada banyak pabrik yang dikontrak untuk membuat pakaian sesuai pesanan. Pabrik-pabrik tersebut kemudian mempekerjakan pekerja sementara untuk memenuhi permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh staf tetap mereka.
Selain masalah ketenagakerjaan, Shein juga menghadapi kontroversi atas praktik keberlanjutannya. Time mencatat Shein sebagai salah satu pemimpin fast fashion yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Pemerintah Indonesia juga sempat menyoroti e-commerce fesyen ini. Menteri Komunikasi dan Informatika saat itu, Budi Arie Setiadi, melarang e-commerce ini masuk ke Indonesia untuk menjaga keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
“Kalau Shein juga sama (dilarang),” ujar Budi Arie di kantornya, Jumat (11/10). “Shein itu menjual baju dan barang kosmetik dengan konsep sama kayak Temu, direct to consumer. Kita juga harus jaga dan lindungi UMKM kita.”