Gaet Empat Investor, Fintech Syariah Alami Prediksi Dapat Rp 20 Miliar
Perusahaan teknologi pembiayaan (fintech lending) syariah, Alami mengumumkan komitmen pendanaan dari empat investor asal Singapura dan Malaysia pada hari ini (13/11). Startup ini memperkirakan bisa memperoleh Rp 10 miliar hingga Rp 20 miliar.
“Kira-kira US$ 1 juta (Rp 14 miliar) untuk (investasi) ini,” kata CEO Alami Dima Djani di Jakarta, Rabu (13/11). Ia berharap, putaran pendanaan tersebut selesai pada awal tahun depan.
Keempat penanam modal itu terdiri atas tiga modal ventura dan satu angel investor. Modal ventura yang terlibat yakni Golden Gate Ventures, Agaeti Ventures, dan RHL Ventures.
Golden Gate Ventures memimpin komitmen pendanaan ini. Modal ventura asal Singapura ini telah berinvestasi di 30 perusahaan di lebih dari tujuh negara Asia sejak 2011.
Di Indonesia, Golden Gate Ventures berinvestasi di Gojek, Tanihub, Alodokter, Sampingan, DuitPintar.com, Ruma, Printerous, Teman Jalan, dan Gadjian. Mereka memang berfokus pada investasi US$ 1 juta hingga US$ 5 juta.
(Baca: Terdaftar di OJK, Alami Fintek Sharia Target Beri Pinjaman Rp 80 M)
Sedangkan RHL Ventures berasal dari Malaysia dan Agaeti Ventures berbasis di Indonesia. Mantan CEO Citibank Private Banking, Aamir Rahim terlibat dalam komitmen pendanaan ini sebagai angel investor.
Dima mengatakan, para investor itu telah menakar potensi pasar syariah di Indonesia. Dari sisi perusahaan, menurut dia Alami sudah menunjukkan rencana bisnis yang matang.
“Hal ini merupakan hal yang baru, untuk pertama kalinya, startup syariah Indonesia sukses mengajak investor untuk berinvestasi,” kata Dima. Ia berharap, ada lebih banyak investor yang mau menanamkan modalnya di perusahaan rintisan Tanah Air.
(Baca: Investree Tawarkan Kredit Syariah bagi Pemilik Toko Online)
Saat ini, Alami telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 55 miliar. Ia menargetkan, perusahaannya bisa memberikan pembiayaan Rp 80 miliar hingga akhir tahun ini. “Sudah sesuai target,” katanya.
Ia tidak secara rinci menjelaskan penggunaan dana segar ini. Namun, ia menargetkan bisa menyalurkan pinjaman sekitar Rp 200 miliar pada tahun depan. Saat ini, tingkat wan-prestasi (TWP) atau pinjaman bermasalah 0%.
Dalam hal mitigasi risiko, Alami menerapkan sistem credit scoring yang diklaim komprehensif. Sebab, Alami akan memerika dari sisi kuantitatif seperti laporan keuangan dan rekening koran bisnis. Selain itu, ada kunjungan ke tempat usaha untuk memastikan kredibilitas calon peminjam.
Dari sisi keamanan transaksi, Alami bekerja sama dengan Bank Permata Syariah. Untuk itu, uang yang dibayarkan oleh peminjam akan masuk ke rekening penampung terlebih dulu. Dima mengklaim, operasionalnya dijalankan dengan akad syariah, sesuai fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI Nomor 117.
(Baca: Momentum Perusahaan Digital Meraup Potensi Besar Pasar Syariah)