OVO Resmi Jadi Penyedia Uang Elektronik Tokopedia
Perusahaan e-commerce Tokopedia resmi menggandeng PT Visionet Internasional (OVO) untuk menyediakan layanan pembayaran. Sebabnya, uang elektronik Tokopedia yakni TokoCash belum juga mendapat izin dari Bank Indonesia (BI).
COO Tokopedia Melissa Siska Juminto mengatakan, kerja sama dengan OVO ini menambah pilihan metode pembayaran bagi pengguna. Kerja sama ini akan mempermudah pengguna Tokopedia yang mencapai 80 juta pengguna per bulan.
"Bersama dengan OVO, kami tidak hanya memberi pengalaman berbelanja yang lebih nyaman, tetapi juga menyediakan opsi pembayaran yang dapat digunakan secara luas, baik secara online maupun offline," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (31/10).
Sedangkan CEO OVO Jason Thompson optimistis, kerja sama ini akan meningkatkan volume transaksi OVO. "Kami berharap kemitraan dengan Tokopedia dan menambahkan e-commerce ke dalam ekosistem kami akan mempercepat pertumbuhan OVO. Kami berharap segera melihat peningkatan pengguna baru dan jumlah transaksi yang signifikan untuk mendorong kepemimpinan OVO di berbagai pasar," ujarnya.
(Baca juga: Ekspansi ke Indonesia, Alipay dan WeChat Pay Bersiap Gandeng BNI)
Director of Enterprise Payments OVO Harianto Gunawan menambahkan, besarnya jumlah pengguna Tokopedia akan berdampak positif terhadap operasional OVO. Kemitraan ini juga akan mengintegrasikan lebih dari 4 juta mitra pedagang Tokopedia ke dalam jaringan mitra OVO yang meliputi mal, warung, serta mitra GrabFood dan agen Kudo.
Ia mengatakan, kemitraan dengan Tokopedia merupakan bagian dari strategi tiga pilar OVO untuk memperkenalkan pembayaran digital kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Bekerja sama dengan mitra merupakan cara paling efisien untuk menghadirkan semakin banyak tempat di mana konsumen dapat go cashless," kata dia.
Apalagi, menurutnya penggunaan uang tunai di Indonesia adalah kebiasaan yang masih sulit diubah. "Setiap mitra yang bekerja sama dengan kami, membawa kami lebih dekat kepada tujuan kami untuk menjadikan pembayaran digital tersedia bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja," ujar Herianto.
Dalam kurun waktu setahun, OVO fokus memperluas penggunaan lewat tiga cara. Pertama, dari sisi retail, OVO hadir di 90% mal di Indonesia. OVO juga memperluas jangkauan pembayaran berteknologi kode Quick Respons (QR) di 100 ribu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada akhir tahun 2018.
(Baca juga: Sulit Dapat Izin, E-Commerce Berebut Mitra Fintech Pembayaran)
Kedua, layanan OVO di platform Online to Offline (O2O) yang tersedia di 500 kota di Indonesia. Caranya, OVO bermitra dengan perusahaan layanan on-demand Grab yang pangsa pasarnya mencapai 62%. Ketiga, bekerja sama dengan e-commerce sebagai pilihan pembayaran.