Riset Snapcart: Transaksi ShopeePay Lampaui GoPay dan OVO Sejak Juni
Riset Snapcart menunjukkan, ShopeePay lebih sering digunakan ketimbang GoPay dan OVO sejak September. Pada Juni-Agustus, Snapcart juga mencatat bahwa platform teknologi finansial (fintech) pembayaran ini menempati urutan pertama dari sisi penggunaan.
Studi tersebut berdasarkan survei terhadap 1.000 responden selama September hingga awal Desember. Separuh dari mereka berusia 24 tahun ke bawah dan 45% berumur 25-35 tahun. Sebanyak 70% perempuan.
Hasil survei menunjukkan, 50% menggunakan ShopeePay. Sedangkan OVO 23%, Gopay 12%, DANA 12%, dan LinkAja 3%. “Kelima brand ini kini paling banyak digunakan oleh konsumen untuk pembayaran digital. Mereka sangat populer karena rajin memberikan promosi dan menjalin kerja sama dengan berbagai merchant,” ujar Direktur Snapcart Indonesia Astrid Williandry dikutip dari siaran pers, Senin (7/12).
Secara rinci, 68% responden menggunakan ShopeePay pada September. Jumlahnya meningkat menjadi 72% pada bulan ini. Sedangkan yang lainnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Fintech | September (%) | Desember (%) |
ShopeePay | 68 | 72 |
OVO | 56 | 55 |
GoPay | 56 | 52 |
DANA | 42 | 40 |
LinkAja | 19 | 21 |
Sumber: Snapcart
Snapcart pun mencatat, pangsa pengguna ShopeePay meningkat dari 28% pada September menjadi 30% bulan ini. OVO dan DANA stagnan 23% dan 17%. Sedangkan GoPay turun dari 23% menjadi 22%. Lalu, LinkAja naik dari 8% menjadi 9%.
“ShopeePay sangat aktif dalam menawarkan berbagai macam promosi dan diskon, sehingga sangat menarik konsumen, terutama bagi para ibu-ibu,” kata Astrid. Selain itu, ShopeePay sering digunakan untuk bertransaksi di platform e-commerce, Shopee.
Untuk gerai atau online to offline (O2O), nilai transaksi di platform ShopeePay juga naik dari 33% menjadi 36% dari total keseluruhan penggunaan dompet digital (e-wallet) di Indonesia. Disusul oleh OVO 21%, Gopay 18%, DANA 18%, dan LinkAja 7%.
ShopeePay juga unggul dari sisi frekuensi transaksi, yakni rata-rata 9,6 kali pada bulan ini. Kemudian OVO 8,6 kali, Gopay 6,9, DANA delapan, dan LinkAja 7,8.
“Dibandingkan pemain e-wallet lainnya dengan penetrasi yang cukup fluktuatif selama tiga bulan terakhir, ShopeePay menunjukkan performa baik yang konsisten dan melampaui awal periode kampanye angka kembar di Indonesia,” ujar Astrid.
Snapcart juga menggelar survei serupada pada Juni-Agustus lalu. Hasilnya, 68% dari total 1.000 responden menggunakan ShopeePay. Sedangkan OVO dan GoPay masing-masing 56%, DANA 42%, dan 19% LinkAja.
Sedangkan Bank Indonesia (BI) mencatat, OVO menguasai pasar uang elektronik di Indonesia yakni 20% pada tahun lalu. Perusahaan fintech ini mengungguli GoPay besutan Gojek, Bank Mandiri hingga BCA.
2015 | 2019 | ||
Perusahaan | Pangsa pasar % | Perusahaan | Pangsa pasar % |
Bank Mandiri | 20 | OVO | 20 |
BCA | 19 | Bank Mandiri | 19 |
XL Axiata | 19 | GoPay | 19 |
BRI | 10 | DANA | 10 |
Telkomsel | 10 | BCA | 10 |
Bank Mega | 1,1 | BRI | 6,3 |
BNI | 1 | LinkAja | 5,8 |
Bank DKI | 0,8 | ShopeePay | 3,7 |
Indosat | 0,4 | BNI | 1,3 |
CIMB Niaga | 0,1 | Doku | 1,2 |
Sumber: BI
Data tersebut selaras dengan survei terbaru APJII yang menunjukkan bahwa OVO unggul tipis dibandingkan GoPay. Sebanyak 6,5% dari 7.000 responden menggunakan OVO, sementara GoPay 5,9%.