Terra Luna Jeblok 98% dalam Sehari, Menkeu AS Ingatkan Bahaya Kripto
Harga kripto Terra Luna anjlok 98,27% dalam sehari menjadi Rp 111 per Pukul 10.34 WIB. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan, kesengsaraan cryptocurrency stablecoin menggarisbawahi risiko terkait aset digital.
Menurutnya, kejatuhan harga Terra Luna yang spektakuler menunjukkan ‘bahaya’ koin digital. Departemen Keuangan Amerika juga tengah mengkaji masalah.
Selain itu, dia mengungkapkan potensi pembuatan peraturan baru.
"Saya tidak akan menggolongkannya (penurunan harga) pada skala ini sebagai ancaman nyata terhadap stabilitas keuangan," kata Yellen kepada anggota parlemen di Komite Jasa Keuangan parlemen, dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/5).
"Tetapi mereka (kripto) tumbuh sangat cepat dan mereka menghadirkan jenis risiko yang sama yang telah kita ketahui selama berabad-abad sehubungan dengan bank run," tambah dia.
Bank run atau rush money terjadi ketika sejumlah besar nasabah bank atau lembaga keuangan lainnya menarik simpanan secara simultan karena kekhawatiran solvabilitas bank. Semakin banyak orang menarik uang, kemungkinan bank gagal bayar meningkat.
Pada akhirnya, akan mendorong lebih banyak orang untuk menarik deposit di bank. Dalam kasus ekstrem, cadangan bank mungkin tidak cukup untuk menutup semua permintaan penarikan uang.
Kini, kekhawatiran seputar aset digital berkembang dalam seminggu terakhir di Capitol Hill setelah TerraUSD atau UST anjlok. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga Terra Luna Rp 1,2 juta pekan lalu (4/5). Kini hanya Rp 111.
Bahkan, penurunan harga Terra Luna merupakan yang tertinggi dibandingkan kripto lainnya. Rinciannya sebagai berikut:
UST merupakan stablecoin algoritmik. Ini artinya tidak didukung oleh aset seperti uang tunai atau setara uang tunai.
Kripto UST bergantung pada manajemen perdagangan dan perbendaharaan untuk mempertahankan nilai. Dalam putaran terbaru, satu produk yang diperdagangkan di bursa terkait dengan Terra Luna, harganya melorot tajam.
Pada November tahun lalu, Departemen Keuangan AS dan sekelompok agen federal meminta Kongres untuk bertindak mengatasi ‘kesenjangan utama’ dalam otoritas regulasi terkait stablecoin.
Mereka mendesak legislator untuk mewajibkan penerbit stablecoin menjadi lembaga penyimpanan yang diasuransikan. Dengan begitu, mereka diawasi oleh regulator perbankan.
Pada Maret, Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan agen federal di seluruh pemerintahan untuk mencurahkan lebih banyak perhatian pada regulasi prospektif aset digital.
Joe Biden juga menempatkan penelitian, pengembangan, dan desain mata uang digital bank sentral AS yang potensial atau CBDC dalam kategori ‘urgensi tertinggi’. Dia mengarahkan Departemen Keuangan untuk melaporkan implikasi dari CBDC dalam waktu 180 hari.
Kemarin, Janet Yellen memberikan pandangan sekilas tentang pendekatan yang dapat diambil pemerintah dalam menyebarkan CBDC. Dia menyarankan lembaga keuangan tradisional seperti bank dan perusahaan asuransi untuk berhubungan langsung dengan pengguna koin, ketimbang pemerintah.
“Ada berbagai pilihan desain di sana, dan ada masalah di sekitar itu,” kata Yellen. “Privasi adalah masalah jika bank sentral mengeluarkannya langsung ke konsumen.”