‘Bandar’ Kripto Jual Murah Stok Bitcoin dan Sulit Bayar Utang

Fahmi Ahmad Burhan
29 Juni 2022, 15:06
kripto, bitcoin, crypto
Bloomberg
Kripto

Penambang mata uang kripto (cryptocurrency) bitcoin terpaksa menjual murah lebih dari 100% produksi mereka karena harga anjlok. Pengelola investasi kripto atau hedge fund juga mengalami gagal bayar utang.

Penambang bitcoin biasanya mengoperasikan jaringan komputer untuk mendapatkan token. Caranya, dengan memvalidasi transaksi di blockchain.

Mereka biasanya disebut sebagai HODLers. Mereka secara kolektif memiliki sekitar 800 ribu bitcoin dan menahannya atau hodl.

Aktivitas ruang penambangan bitcoin berkembang pesat pada 2021, karena harganya melonjak lebih dari empat kali lipat saat itu. Namun kini, mereka gagal hodl dan terpaksa menjual banyak hasil produksi.

Perusahaan penambang seperti Bitfarms, Riot Blockchain, dan Core Scientific misalnya, mengumumkan penjualan dan tidak lagi menahan produksi bitcoin harian.

Peneliti di MacroHive juga mencatat bahwa jumlah koin yang dikirim penambang ke bursa kripto terus meningkat sejak 7 Juni. Ini merupakan tanda bahwa penambang meningkatkan likuidasi koin mereka di bursa.

Perusahaan analitik, Arcane Research juga mencatat bahwa beberapa penambang bitcoin yang terdaftar secara publik menjual lebih dari 100% hasil produksi mereka pada Mei. Para penambang ini terpaksa menjual stok dengan harga murah.

"Turunnya profitabilitas pertambangan memaksa para penambang meningkatkan penjualan menjadi lebih dari 100%. Kondisi memburuk pada Juni, yang berarti mereka kemungkinan akan menjual lebih banyak lagi," kata analis Arcane Jaran Mellerud dikutip dari Reuters, Selasa (28/6).

Analis di perusahaan penambangan bitcoin Blockware Solutions Joe Burnett mengatakan bahwa banyak penambang menjual murah bitcoin karena kondisi pasar yang anjlok. "Selama enam bulan terakhir, hashrate dan kesulitan penambangan meningkat, sementara harga bitcoin turun," katanya.

Hashrate merupakan ukuran keamanan jaringan berdasarkan daya komputasi untuk penambangan kripto.

Harga bitcoin terus melemah bulan ini. Harganya US$ 19.934 atau turun 4,4% hari ini (29/6).

Kripto terbesar itu mengalami penurunan harga 70% lebih dibandingkan level tertinggi sepanjang masa pada November 2021, yakni $68.000 per koin.

Penurunan itu menyebabkan nilai kapitalisasi bitcoin menguap dari sebelumnya pernah mencapai US$ 900 miliar di posisi tertingginya. 

Selain itu, harga energi yang tinggi memukul para penambang. "Jika tidak berada di area listrik berbiaya sangat rendah saat ini, Anda harus mematikannya," kata analis riset senior di D.A. Davidson Chris Brendler.

Nasib suram juga dialami oleh salah satu hedge fund kripto global terkemuka Three Arrows Capital. Mereka dianggap gagal membayar pinjaman lebih dari US$ 670 juta. 

Hal itu karena Three Arrows Capital mengalami krisis solvabilitas setelah berminggu-minggu terjadi gejolak di pasar kripto.

Solvabilitas merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, baik utang jangka pendek ataupun utang jangka panjangnya.

Pialang aset digital Voyager mengatakan akan mengejar pemulihan dari Three Arrows Capital. Untuk sementara, Voyager menekankan bahwa platform terus beroperasi dan memenuhi pesanan, serta penarikan pelanggan.  

Jaminan dari Voyager dilakukan untuk menahan ketakutan akan penularan krisis ekosistem kripto yang lebih luas. “Kami bekerja dengan rajin dan cepat untuk memperkuat neraca kami dan mengejar opsi sehingga kami dapat terus memenuhi permintaan likuiditas pelanggan,” kata CEO Voyager Stephen Ehrlich.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...