Luncurkan Laporan Open Finance, Fintech Brick Diakui Sebagai IF50

Lenny Septiani
4 November 2022, 20:13
Fintech, brick, inklusi
Brick

Platform pembayaran dan open data Indonesia, Brick meluncurkan laporan Open Finance pertama di Indonesia berjudul Open Finance 2022. Beberapa tantangan industri keuangan juga disebutkan dalam laporan tersebut, seperti pada industri asuransi digital dan peer to peer landing (P2P Lending).

Adapun tujuan diterbitkannya laporan tersebut, untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran para pemain industri keuangan tentang konsep dan solusi Open Finance. Selain itu, untuk mendorong pengadopsiannya di ekosistem industri fintech di Indonesia.

Berdasarkan laporan tersebut, ditemukan bahwa industri Insurtech memiliki tantangan dalam mendapatkan data yang lebih komprehensif untuk melakukan risk profiling, guna membantu perusahaan asuransi menyesuaikan harga premi.

Sementara itu, hasil laporan untuk industri P2P Lending menunjukkan bahwa, kehadiran data yang lebih banyak memungkinkan perusahaan finansial menghasilkan produk yang lebih baik dan terpersonalisasi.

Selain itu, Brick juga telah melayani pengguna melalui personalisasi layanan keuangan dan pembayaran real-time. Hal tersebut mendorong inklusi dan literasi keuangan agar tercapai sepenuhnya di Indonesia hingga menghasilkan pengakuan IF50.

Co-founder dan CEO Brick Gavin Tan menekankan pentingnya pencapaian Brick menjadi salah satu dari 50 fintech di kompetisi Inclusive Fintech 50. IF50 mengidentifikasi early-stage fintech yang mendorong inklusi finansial di seluruh dunia, melalui proses yang kompetitif dan dinilai oleh juri panel independen dari Venture Capital dan layanan teknologi serta keuangan. 

“Kami menyadari bahwa inklusi finansial merupakan aspek terbesar yang dapat kami dukung dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” katanya.

Adapun laporan tersebut dibuat berkolaborasi dengan DSInnovate, yakni lembaga penelitian dan konsultan inovasi, dan dilakukan pada periode Juli sampai Oktober 2022. Whitepaper tersebut telah melibatkan penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menggali data ke berbagai narasumber, seperti pengguna akhir, pemain fintech, dan regulator di Indonesia.

Penelitian Open Finance tersebut diikuti oleh lebih dari 10 Industri Finansial dan 100 responden seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, Brick dan DSInnovate juga menghadirkan narasumber dari sejumlah pelaku industri di Indonesia.

Dengan terkumpulnya wawasan baru pada Open Finance Report 2022, Brick berkomitmen untuk terus mengembangkan kapabilitasnya dalam mendorong inklusi finansial di Indonesia. Berkat peluncuran laporan tersebut, Brick juga telah diakui sebagai pemenang kompetisi 2022 Inclusive Fintech 50 (IF50).

Bersaing dengan 257 peserta dari 79 negara, Brick berhasil masuk ke dalam daftar 50 fintech teratas yang memanfaatkan data dan infrastruktur digital untuk membuat produk menjadi lebih inklusif bagi perusahaan keuangan dan berdampak bagi komunitas miskin dan kurang terlayani.

Didirikan pada 2020, Brick membantu perusahaan layanan keuangan di seluruh Indonesia dengan membangun infrastruktur data fundamental dan menyediakan berbagai saluran pembayaran B2B (Business to Business).

Ia mengatakan bahwa, kehadiran Brick untuk membangun solusi dan menjembatani tujuan. Dengan begitu, fintech satu ini dapat turut  endukung institusi finansial dalam menjangkau masyarakat miskin dan yang kurang terlayani.

Gavin juga menambahkan bahwa misi Brick tidak hanya akan sampai di sana, dia juga memastikan bahwa perusahaan akan terus memperjuangkan inklusi finansial, dengan membangun solusi pembayaran B2B untuk bisnis enterprise dan UMKM di 2022 dan seterusnya.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...