Startup Asuransi Lifepal Bantah Akan Merger Dengan Igloo
Startup asuransi atau insurtech Lifepal membantah kabar akan merger dengan perusahaan sejenis Igloo.
Kabar bahwa startup Lifepal sedang dalam pembicaraan terkait kemungkinan merger dengan Igloo pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia.
Empat sumber DealStreetAsia menyampaikan, diskusi antara kedua startup memasuki tahap pertengahan hingga lanjut. Kesepakatan ini kemungkinan akan menjadi penggabungan saham untuk saham alias stock-for-stock merger.
Penggabungan saham-untuk-saham adalah ketika pemegang saham memperdagangkan saham perusahaan target untuk saham di perusahaan perusahaan pengakuisisi. Penggabungan jenis ini disebut lebih murah dan efisien karena perusahaan yang mengakuisisi tidak perlu menambah modal untuk transaksi.
Namun CMO Lifepal Benny Fajarai membantah kabar tersebut. “Kami tidak sedang dalam proses atau merger dengan siapa pun,” katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (14/7).
Lifepal merupakan marketplace asuransi digital direct-to-consumer atau D2C. Startup ini meraih pendanaan Seri A US$ 9 juta atau sekitar Rp 130 miliar pada medio 2021.
Investasi itu dipimpin oleh ProBatus Capital. Investor lain yang berpartisipasi yakni Cathay Innovation, Insignia Ventures Partners, ATM Capital dan Hustle Fund.
Total dana yang terkumpul US$ 12 juta atau sekitar Rp 173 miliar.
Lifepal didirikan pada 2019 oleh mantan eksekutif Lazada Giacomo Ficari, Nicolo Robba, dan para profesional teknologi, Benny Fajarai dan Reza Muhammad.
Sementara Igloo meluncurkan Asuransi Indeks Cuaca berbasis blockchain pertama untuk petani padi tahun lalu. “Ini dapat mengurangi resiko yang dihadapi petani padi akibat cuaca buruk dan kondisi merugikan,” kata Co-Founder sekaligus CEO Igloo Raunak Mehta dalam keterangan pers, akhir tahun lalu (17/11/2022).
“Produk ini memungkinkan proses penyelesaian klaim lebih cepat, sederhana, dan objektif, serta memudahkan pembayaran, berdasarkan peristiwa yang terjadi dan metrik resmi yang dapat diakses publik,” Raunak menambahkan.