Dana Lender Nyangkut di Dana Syariah Indonesia Disebut Tembus Rp 1 Triliun
Dana lender yang mengendap di Dana Syariah Indonesia disebut mencapai Rp 1 triliun lebih. Data ini berdasarkan laporan dari 3.312 pemberi pinjaman per hari ini (18/11).
Perwakilan Paguyuban Lender Dana Syariah Indonesia menyampaikan kepada Katadata.co.id, merujuk pada pernyataan perusahaan, ada sekitar 14.099 lender yang aktif. Oleh karena itu, nilainya bisa lebih dari Rp 1 triliun.
Paguyuban Lender Dana Syariah Indonesia dan manajemen pun bertemu hari ini (18/11), yang sempat tertunda dari rencana awal 11 November,
Manajemen Dana Syariah Indonesia mengatakan sudah bertemu dengan perwakilan lender pada 4 November. Dalam pertemuan ini, pengurus Paguyuban menyampaikan tentang persiapan materi yang akan dibahas dalam pertemuan berikutnya, yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk ‘Piagam Kesepakatan’ yang dijadikan acuan bersama.
Sedangkan dalam pertemuan hari ini, pengurus Paguyuban mengatakan ada lima agenda dan pokok pembahasan dalam audiensi dengan Dana Syariah Indonesia pada besok (18/11), di antaranya:
- Paguyuban Lender Dana Syariah Indonesia menyampaikan aspirasi dan kondisi para lender
- Menuntut Dana Syariah Indonesia membuka data lengkap terkait jumlah lender, status proyek, serta posisi dana yang sebenarnya, agar seluruh pihak memahami situasi secara terbuka dan faktual
- Meminta Dana Syariah Indonesia menyampaikan proposal penyelesaian masalah untuk ditelaah bersama oleh paguyuban, guna memastikan kejelasan dan kesesuaian isi proposal dengan aspirasi para lender
- Menuntut Dana Syariah Indonesia memberikan kejelasan jadwal pengembalian dana (timeline), serta skema pencairan yang realistis dan terukur bagi seluruh lender
- Dana Syariah Indonesia menandatangani charter yang disusun dan diajukan oleh paguyuban, menyesuaikan dengan poin-poin kesepakatan hasil pembahasan
“Paguyuban mengharapkan Dana Syariah Indonesia dapat merealisasikan pencairan awal dana lender sebagai bentuk komitmen nyata terhadap rencana penyelesaian dalam waktu dekat, mengingat banyak lender sedang membutuhkan dana untuk kebutuhan pokok, berobat, dan pendidikan,” demikian dikutip dari akun Instagram Paguyuban Lender DSI.
