Transaksi QRIS OVO Melonjak hingga ke Pelosok Daerah

Desy Setyowati
3 Desember 2025, 12:14
Transaksi QRIS OVO,
Kompas
OVO
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Transaksi QRIS OVO melonjak 61% dari sisi volume sepanjang tahun ini. Peningkatan terjadi juga di wilayah tier 2 dan tier 3.

“Transaksi QRIS juga naik di tier 2 dan tier 3. Kami bekerja sama dengan mitra,” kata Chief Operating Officer OVO Eddie Martono saat media briefing di Jakarta, Rabu (3/12).

Dikutip dari laman Alpha JWC Ventures, tier 1 yakni kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya. Sedangkan tier 2 atau rising urbanites yaitu kota menengah hingga besar non-metropolitan.

Lalu, tier 3 alias slow adopters, merujuk pada kota kecil atau menengah dalam hal adopsi infrastruktur digital dan logistik.

“Kami menyediakan QR on delivery untuk melayani pengguna di daerah yang menggunakan sistem pembayaran cash on delivery atau COD. Kurir menggunakan QR,” ujar dia.

OVO juga membuat aplikasi lebih sesuai dengan kondisi internet di Indonesia, sehingga transaksi bisa dilakukan meski sinyal lemah.

Peningkatan penggunaan QRIS juga mendorong kenaikan transaksi bagi lebih dari 700 ribu pelaku UMKM hingga 35%. OVO saat ini menggaet 800 ribu lebih UMKM.

Sedangkan jumlah merchant yang menyediakan QRIS mencapai tiga juta. Penggunaan QRIS paling banyak digunakan untuk merchant yang menjual ayam, bakso, dan nasi goreng.

Secara keseluruhan, aplikasi OVO telah diunduh lebih dari 121 juta kali. OVO juga menjangkau UMKM hingga ke daerah seperti Merauke (Papua), Takalar (Sulawesi Selatan), dan Kolaka Timur (Sulawesi Tenggara).

QRIS OVO juga bisa digunakan di luar negeri, sejalan dengan program QRIS lintas-negara yang digelar Bank Indonesia atau BI.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...