AS-Tiongkok Konflik, 3 Perakit iPhone Pilih Investasi ke India Rp 13 T
Konflik Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terus berlanjut. Tiga perakit perangkat Apple yakni Foxconn, Wistron, dan Pegatron pun mulai mengincar pasar India, dengan berinvestasi total US$ 900 juta atau sekitar Rp 13,4 triliun.
Sumber Reuters yang mengetahui rencana itu mengatakan, investasi akan dilakukan dalam lima tahun. Skema investasinya yakni produsen mendapatkan insentif dari setiap peningkatan produksi iPhone dan perangkat Apple lainnya.
"Skema itu bertujuan mengubah India menjadi pusat manufaktur ekspor," demikian dikutip dari Reuters, kemarin malam (28/9).
Sedangkan dua sumber lainnya mengatakan, sebagian besar dari investasi itu akan difokuskan pada perluasan perakitan iPhone di Negeri Bollywood.
Foxconn mengajukan investasi 40 miliar rupee (US$ 542 juta). Sedangkan Wistron dan Pegatron berkomitmen untuk berinvestasi masing-masing 13 miliar rupee (US$ 175,6 juta) dan 12 miliar rupee (US$ 162,6 juta).
Wistron merakit sekitar 200 ribu iPhone SE generasi kedua per bulan di India. Perusahaan berencana meningkatkan skala produksinya hingga 400 ribu per bulan pada akhir tahun.
Sedangkan Pegatron belum pernah beroperasi di India. Namun perusahaan berencana membuat pabrik perangkat Apple di Tamil Nadu di Selatan India.
Associate director Counterpoint Tarun Pathak mengatakan, komitmen investasi ketiga perakit iPhone itu bertujuan membantu Apple mendiversifikasi rantai pasok di luar Tiongkok. Sebab, Apple menghadapi tekanan dari Tiongkok di tengah konflik dengan AS.
"India merupakan kunci ambisi global Apple saat berkembang di luar Tiongkok," kata Tarun.
Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa Apple terancam masuk daftar ‘entitas yang tidak dapat diandalkan’. Kabar ini bergulir di saat AS ingin memblokir aplikasi buatan Negeri Panda, TikTok dan WeChat.
Pemerintah Tiongkok juga menginvestigasi dan membatasi operasional perusahaan AS seperti Qualcomm dan Cisco. Pemerintah juga menangguhkan pembelian pesawat dari Boeing.
Di satu sisi, konsumen Tiongkok menyumbang US$ 44 miliar terhadap penjualan produk Apple tahun lalu. Nilainya kurang dari seperlima pendapatan perusahaan di seluruh dunia.
Oleh karena itu, Tarun menilai bahwa India menjadi pasar strategis bagi Apple. Tenaga kerjanya juga relatif lebih murah dibandingkan negara lain. "Ukuran pasar internal dan potensi ekspor sangat besar," kata dia.
Manufaktur lokal India membantu Apple menghemat bea masuk. Selain itu, India dan Tiongkok konflik sehingga berpengaruh terhadap pesaing Apple seperti Xiaomi.
Apple mulai merakit model iPhone murah di India pada 2017 melalui unit lokal Wistron di Pusat Teknologi Bengaluru. Perusahaan meningkatkan produksinya dengan menggaet Foxconn tahun lalu.
Apple memang berfokus menjual iPhone murah di Tiongkok dan India.
Analis Apple Ming Chi Kuo mengatakan, niat Apple untuk meluncurkan ponsel harga murah seperti iPhone 9 itu untuk mendongkrak penjualan tahun ini. Penjualan gawai varian ini diperkirakan mencapai empat juta per bulan dan 30 juta sepanjang tahun.