Nokia Bakal Rilis Ponsel Baru Tahan Banting Mirip X20
Produsen gadget asal Finlandia, HMD Global berencana merilis ponsel tangguh generasi terbaru. Sebelumnya, Nokia memang terkenal dengan produk ponsel yang tahan banting.
Dari poster yang dibagikan perusahaan di Twitter, ponsel baru itu akan secara resmi dirilis pada 27 Juli nanti. Nokia juga mempromosikan ketangguhan ponsel baru tersebut di Twitter-nya.
"Dengan ponsel Nokia terbaru kami, Anda tidak akan pernah membutuhkan kasing lagi," kata Nokia dikutip dari Gizchin, Rabu (14/7).
Ini menyiratkan bahwa perusahaan akan menggunakan teknologi untuk membuat bodinya tahan banting. Berdasarkan tampilan poster, Nokia akan memasang modul lensa quad-camera melingkar pada ponsel barunya. Selain itu, ada logo ZEISS yang tercetak di tengah lensa.
Dilihat dari tampilan kamera, ponsel nantinya akan mirip seperti Nokia X20 yang diluncurkan bulan lalu. Namun, dengan fitur dan bodi yang lebih tangguh.
Berdasarkan bocoran informasi di situs Geekbench, ponsel diprediksi mengusung nama XR20. Ponsel ini dikabarkan bakal dibekali cip (chipset) Snapdragon 480 dan RAM 4GB. Sedangkan, untuk kamera utama, ponsel ini mempunyai resolusi 64 Megapiksel (MP) dan baterai 4.470 mAh.
Tahun lalu, HMD Global juga berencana merilis kembali ponsel klasik Nokia 6300 dan 8000. Kedua gadget yang diklaim tahan banting ini akan dimodernisasi dengan akses jaringan internet generasi keempat (4G), Wireless Fidelity (WiFi), dan sejumlah fitur pintar.
Nokia 6300 merupakan ponsel mid-range atau kelas menengah yang diluncurkan pada 2007. Perusahaan menggabungkan desain candybar klasik dengan baja tahan karat dan diklaim bertahan lama.
Bodinya pun ramping, dengan ketebalan 11,7 milimeter. Ponsel ini mendukung kartu MicroSD hingga 2 GB, serta dapat berfungsi sebagai pemutar MP3. Nokia 6300 juga didukung kamera belakang 2 MP. Gawai ini menjadi salah satu yang terlaris pada masa itu.
Sedangkan Nokia 8000 merupakan ponsel premium pada zamannya. Perangkat ini didukung kamera 2 MP dan mempunyai penutup kunci atau keypad yang bisa digeser.
Selain kedua model tersebut, Nokia meluncurkan kembali beberapa ponsel klasik seperti 3310, 8810, 2720 hingga 5310 XpressMusic.
Chief Commercial Officer HMD Global Per Ekman mengungkapkan, alasan perusahaan meluncurkan kembali berbagai produk klasik yakni ingin menghadirkan nostalgia bagi pengguna. Ponsel yang dihidupkan kembali itu dinilai bukan peninggalan tua yang suram.
"Kami menjual lebih banyak ponsel feature dibandingkan pintar (smartphone) saat ini," kata Ekman dikutip dari Digital Trends di 2019 lalu. "Kami yakin ada nilai dalam ponsel menengah (mid-range)."
Nokia memang terkenal dengan produk ponselnya yang klasik dan tangguh. Nokia pernah menjadi perusahaan global papan atas Finlandia, yang mencerminkan transformasi negara tersebut ke arah ekonomi berbasis teknologi. Di puncak kejayaannya pada 2000-an, korporasi ini menyumbang 4% produk domestik bruto (PDB) Finlandia.
Bahkan pada 2010, Nokia menjadi pemimpin global di pasar ponsel. Pangsa pasarnya mencapai 33,1% dan naik 48% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penjualan ponselnya tembus 100 juta unit. Sedangkan pesaingnya, Apple hanya mengirim 47,5 juta dan Samsung 23 juta unit.
Setelahnya penjualan ponsel Nokia terus menurun, karena para pesaingnya memasang Android dari Google. Saat itu, Nokia tetap menggunakan Symbian sebagai sistem operasi (operating system/OS) gawainya.
"Nokia harus meminum pil pahit. Eksposur pasar ponsel feature hilang dan membuat perusahaan kehilangan banyak uang," kata analis di Bernstein Research Pierre Ferragu dikutip dari GSM Arena 2013 lalu.