iPhone 13 Buatan Apple Laris di Cina, Dinilai Berkat Huawei
Penjualan iPhone 13 buatan Apple laris di Cina. Analis menilai, salah satu faktor pendorongnya yakni anjloknya pangsa pasar Huawei di Tiongkok.
Apple meluncurkan iPhone 13 pada Selasa (14/9). Tercatat ada lebih dari dua juta pemesanan atau pre-order oleh konsumen di Cina melalui toko resmi hingga e-commerce seperti JD.com dan Tmall.
“Angka pemesanan itu lebih tinggi dibandingkan saat Apple meluncurkan iPhone 12 tahun lalu yang mencapai 1,5 juta,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (16/9).
Tingginya pemesanan iPhone 13 terjadi ketika pangsa pasar Huawei di Cina anjlok menjadi 10% pada kuartal II dibandingkan periode sama tahun lalu 32%.
Sedangkan pangsa pasar Apple di Cina melonjak dari 9% menjadi 14%.
Senior Research Analyst Counterpoint Ethan Qi mengatakan, pasar smartphone di Cina berubah setelah Huawei diblokir oleh Amerika Serikat (AS). "Semua produsen ponsel, termasuk Apple mendapat manfaat dari penurunan penjualan Huawei dan bisa meningkatkan pangsa pasar mereka," katanya dikutip dari laporan Counterpoint, pada Juli (28/7).
Faktor lainnya harga iPhone 13 yang dianggap relatif murah. Harga iPhone 13 kurang lebih hampir sama dengan pendahulu.
Sebab, Apple juga memangkas harga iPhone 11 dan iPhone 12.
Di AS, Apple membanderol iPhone 13 versi reguler US$ 799 (Rp 11,3 juta). Sedangkan iPhone 13 mini US$ 699 (Rp 9,9 juta).
Lalu iPhone 13 Pro dijual US$ 999 (Rp 14,2 juta) dan iPhone 13 Pro Max US$ 1.099 (Rp 15,7 juta).
Pada akhir tahun lalu, penjualan iPhone 12 juga melonjak di Cina. “Di Tiongkok, Apple memanfaatkan peluang sempurna untuk merebut pangsa pasar Huawei di segmen kelas atas," kata Analis di Canalys Nicole Peng dikutip dari Reuters, pada Januari (28/1).
Secara global, pendapatan Apple melampaui US$ 100 miliar untuk pertama kalinya pada kuartal IV 2020. Sedangkan khusus di Cina, Hong Kong, dan Taiwan, penghasilannya melonjak 57%.
"Kami memiliki dua dari tiga smartphone terlaris di perkotaan Tiongkok," kata CEO Apple Tim Cook saat wawancara dengan jurnalis Reuters.