Pengguna Apple Bisa Hapus Objek dalam Foto di iOS 8.1

Amelia Yesidora
2 September 2024, 19:03
Apple Store di Hangzhou, provinsi Zhejiang, China, Jumat (24/4/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily /pras/cf
Apple Store di Hangzhou, provinsi Zhejiang, China, Jumat (24/4/2020).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Apple menambah fitur artificial intelligence atau AI dalam beta pengembang terbarunya untuk iOS 18.1, iPadOS 18.1, dan macOS 15.1. Salah satu fitur AI ini adalah kemampuan menghapus objek dari foto.

“Fitur ini dinamakan Clean Up ini memungkinkan pengguna mengidentifikasi dan menghapus objek dari gambar tanpa mempengaruhi sisa foto,” ujar laman TechCrunch pada Rabu (28/8).

Dengan fitur ini, pengguna bisa memilih objek dalam foto dengan smart detection atau deteksi pintar dan menghapusnya dengan satu sentuhan. Selain menggunakan deteksi pintar, pengguna juga bisa melingkari atau menyapukan objek yang ingin dihapus dengan gambar.

Berdasarkan pernyataan Apple, fitur ini menggunakan AI untuk menciptakan latar belakang dari objek yang dihapus dari foto. Apple bilang sistemnya bakal mengerti bayangan atau pantulan objek dan bakal menghapus itu saat mengisi latar belakang.

Fitur serupa sudah pernah diluncurkan Google tahun ini, bernama Magic Eraser. Fitur ini bisa digunakan secara gratis di aplikasi Google Photos.

Apple sendiri sudah menguji rangkaian fitur Apple Intelligence selaku AI awal dengan versi beta pengembang iOS 18.1 sejak Juli. Fitur ini meliputi alat tulis, ringkasan notifikasi untuk SMS dan Mail, pencarian bahasa di Photos, transkripsi untuk panggilan dan rekaman suara di Notes, dan fitur balasan cerdas di Mail. Apple Intelligence hanya tersedia bagi pengguna dalam bahasa Inggris yang memilih wilayah mereka di AS.

Pakar sebelumnya mengatakan Apple berpotensi membebankan US$ 20 atau Rp 320 ribu pada pengguna atas biaya fitur berbasis kecerdasan buatan alias AI. Ini lantaran Apple tengah berusaha meningkatkan pertumbuhan di bidang jasa.

Apple mengumumkan sistem AI-nya pada Juni lalu. Dengan sistem ini, mereka berencana memperkuat program asisten suara Siri, termasuk kemampuan pembuatan email dan gambar otomatis.

Meski fitur ini bakal diluncurkan bertahap, Apple bisa menagih biaya langganan untuk layanan yang lebih canggih. Analis Counterpoint Research, Neil Shah, menyebut investasi di AI sangatlah mahal dan Apple ingin melimpahkan biayanya pada pengguna.

“Akan lebih menguntungkan kalau Apple membebankan biaya perangkat lunak dan layanan lewat model langganan Apple One,” kata Shah, dilansir dari CNBC, Selasa (13/8).

Biaya berlangganan Apple One sebesar US$ 19.95 atau sekitar Rp 320 ribu. Dengan berlangganan, pengguna bisa mengakses berbagai layanan Apple seperti Apple Music.

Menurut Shah, Apple bisa menagih US$ 10 hingga US$ 20 atau setara Rp 160 ribu hingga Rp 320 ribu. Biaya ini digunakan untuk Apple Intelligence, yang bisa menjadi jadi bagian Apple One, yang menawarkan fitur AI premium.

Per Juni lalu, lini bisnis layanan Apple menghasilkan US$ 24,2 miliar atau sekira Rp 387,2 triliun. Hal ini unik karena tidak banyak perusahaan perangkat keras memperoleh angka sebesar ini dalam monetisasi perangkat lunak mereka.

“Alhasil, ia menjadi preseden bagi pengguna kalau mereka harus membayar lebih untuk layanan premium,” kata Kepala Riset CCS Insight, Ben Wood.

Oleh sebab itu, menurutnya Apple memilih untuk menagih biaya untuk fitur yang lebih canggih dalam Apple Intelligence. Wood juga mengatakan Apple Intelligence bisa jadi menawarkan layanan berlangganan yang digabung dengan layanan lainnya, dalam satu harga.

“Tapi di sisi lain, Apple juga bakal enggan mengurangi pendapatan dari langganan produk individual,” ujar Wood.

Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...