Trump Kaji Blokir DeepSeek Setelah Cina Terus Membalas Aturan Tarif Impor

Desy Setyowati
17 April 2025, 14:50
DeepSeek, Cina, trump,
Instagram
Deepseek V3
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintahan Amerika yang dipimpin Donald Trump mempertimbangkan untuk memblokir DeepSeek, platform kecerdasan buatan atau AI asal Cina. Hal ini dilakukan ketika perang tarif impor di antara kedua negara terus berlanjut.

“Pemerintah mengkaji untuk melarang warga Amerika mengakses DeepSeek atau menghalangi pesaing ChatGPT ini membeli teknologi AS,” demikian dikutip dari Reuters, Rabu (16/4) waktu setempat.

Salah satu teknologi yang dimaksud yakni cip Nvidia. Pejabat AS ingin mencegah cip ini dijual ke Cina dalam upaya mempertahankan keunggulan dalam perlombaan AI.

“Mereka (pemerintah AS) telah mengirim surat resmi kepada Nvidia yang menuntut jawaban tentang penjualan ke Cina dan Asia Tenggara, untuk memeriksa apakah dan bagaimana cipnya, pada akhirnya mendukung model AI DeepSeek, meskipun ada pembatasan ekspor AS,” kata Komite Khusus DPR AS untuk Tiongkok.

Nvidia mengumumkan pada Selasa (15/4) tentang kerugian US$ 5,5 miliar setelah Washington membatasi ekspor cip AI H20 ke Cina. Kebijakan ini merupakan upaya terbaru Trump untuk membatasi akses Cina ke semikonduktor canggih.

AS telah melarang ekspor cip Nvidia yang paling canggih ke Cina sejak 2022, karena khawatir teknologi ini digunakan untuk membangun kemampuan militer Tiongkok.

Perang Tarif Impor Amerika - Cina

Amerika mengenakan tarif impor 20% untuk produk asal Cina pada awal Maret. Kemudian Presiden Trump menerapkan tarif resiprokal atau imbal balik 34% untuk Tiongkok.

Beijing membalas dengan mengenakan tarif impor 34% untuk produk asal Amerika. Saling balas kebijaka tarif impor terus berlanjut, dengan yang terbaru, Presiden Donald Trump menaikkan tarifnya hingga 245%. 

"Cina sekarang menghadapi tarif hingga 245% atas impor ke Amerika Serikat sebagai akibat dari tindakan pembalasannya," kata Gedung Putih, dengan alasan keamanan nasional, dikutip dari The Economic Times, Rabu (16/4).

"Baru minggu ini, Cina menangguhkan ekspor enam logam tanah jarang berat, serta magnet tanah jarang. Ini untuk memutus pasokan ke sektor-sektor seperti otomotif, kedirgantaraan, semikonduktor, dan manufaktur militer,” Gedung Putih mencatat.

Pemerintah juga merujuk pada larangan ekspor galium, germanium, dan antimon oleh Tiongkok sebelumnya, material ini digunakan untuk pembuatan gadget hingga dipakai pada sistem energi.

"Presiden telah menjelaskan posisinya tentang Cina dengan cukup jelas. Meskipun saya memiliki pernyataan tambahan yang baru saja ia sampaikan kepada saya di Ruang Oval,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam jumpa pers.

"Bola ada di tangan Cina. Tiongkok perlu berurusan dengan kami. Kami tidak perlu membuat kesepakatan dengan mereka. Tidak ada perbedaan antara Cina dan negara lain, kecuali mereka (Cina) jauh lebih besar,” Leavitt menambahkan.

Cina soal Tarif Impor 245%: Kami Tidak Takut Perang

Kementerian Luar Negeri Cina mendesak wartawan untuk bertanya kepada Pemerintah AS. "Anda dapat menanyakan tentang angka ini ke pihak AS untuk mendapatkan jawaban,” kata dia dikutip dari China Daily.

Lin mengatakan perang tarif impor diprakarsai oleh Amerika. Tiongkok telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, untuk melindungi hak dan kepentingan sah, serta memastikan keadilan dan kesetaraan internasional, yang ‘sepenuhnya masuk akal dan sah’.

Ia menggarisbawahi bahwa posisi Cina selalu jelas dan tidak ada pemenang dalam perang tarif dan perang dagang.

"Cina tidak bersedia berperang (dalam perang semacam itu), dan tidak takut berperang," katanya.

"Jika AS sungguh-sungguh ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, maka Amerika harus menghentikan pendekatannya yang memberikan tekanan ekstrem, berhenti mengancam dan memeras, serta terlibat dalam dialog dengan pihak Tiongkok atas dasar kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan," Lin menambahkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...