Tak Hanya iPhone, Trump Ancam Tarif Impor untuk Samsung dan Merek Ponsel Lain

Kamila Meilina
26 Mei 2025, 12:38
Cara Transfer Foto Dari Iphone ke Laptop
Pexels
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam Apple dan produsen ponsel pintar alias smartphone lainnnya dengan tarif minimum 25%, jika para produsen tersebut memproduksi perangkat di luar wilayah Amerika Serikat.

Tak hanya menyasar iPhone saja, Trump menegaskan akan mengenakan tarif ini kepada seluruh produsen smartphone, termasuk Samsung. Dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (23/5), Trump menyebut bahwa perlakuan terhadap semua produsen harus adil.

"Itu juga akan menjadi Samsung dan siapa pun yang membuat produk itu, jika tidak itu tidak akan adil," ujarnya, dikutip dari The Verge, Sabtu (24/5).

Sebelumnya, Trump menyampaikan ancaman serupa kepada Apple melalui unggahan di platform Truth Social. Ia menyatakan iPhone yang dijual di Amerika Serikat harus diproduksi di dalam negeri, atau akan dikenakan tarif minimal 25%.

Unggahan tersebut langsung berdampak pada pasar saham, dengan saham Apple turun 2,6% dan nilai pasar perusahaan berkurang sekitar US$ 70 miliar atau setara Rp 1.133 triliun (kurs Rp16.187 per US$).

Trump menegaskan kebijakan ini bertujuan untuk mendorong perusahaan teknologi membangun fasilitas produksi di AS, alih-alih di negara lain seperti India atau Cina.

Ia menyebut, produsen seperti Samsung harus mengikuti kebijakan tersebut demi menjaga keadilan dalam persaingan industri.

"Saya telah lama memberi tahu Tim Cook dari Apple bahwa saya berharap iPhone mereka yang akan dijual di Amerika Serikat akan diproduksi dan dibangun di Amerika Serikat, bukan di India, atau tempat lain," tulis Trump di Truth Social, dikutip dari The Verge, Sabtu (24/5).

"Jika bukan itu masalahnya, Tarif setidaknya 25% harus dibayarkan oleh Apple ke AS.”

Langkah ini menambah tekanan pada perusahaan teknologi global di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan AS. Sebab, Apple, Samsung dan produsen smartphone lainnya, selama ini memproduksi sebagian besar ponselnya di negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Vietnam, dan India.

Jika tarif tersebut benar-benar diterapkan, biaya impor produk mereka ke pasar Amerika Serikat akan meningkat tajam.

Sebagian besar iPhone saat ini masih dirakit di Cina, negara yang selama ini menjadi tulang punggung produksi Apple. Namun, setelah serangkaian ketegangan perdagangan antara AS dan Cina selama masa kepresidenan Trump, Apple mulai memindahkan perakitan iPhone untuk pasar AS ke India.

CEO Apple, Tim Cook, menyebut bahwa pada kuartal Juni ini, mayoritas iPhone yang dijual di AS akan berasal dari India. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tarif tinggi hingga 145% atas barang-barang asal Cina, meskipun kemudian ponsel pintar sempat mendapat pengecualian.

Analis menilai kebijakan tarif ini berpotensi mengganggu rantai pasok global dan mendorong kenaikan harga konsumen. Amerika Serikat merupakan salah satu pasar terbesar bagi Samsung dan Apple, dengan penjualan ponsel pintar mencapai puluhan juta unit per tahun, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Jumat (23/5).

Wedbush Securities menyebut bahwa biaya produksi bisa mencapai $3.500 per unit, atau tiga kali lipat dari harga iPhone saat ini, akibat tingginya biaya tenaga kerja dan kurangnya infrastruktur manufaktur yang setara dengan Cina.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...