Bukalapak Siapkan Rp 1 Triliun untuk Gandeng Lebih Banyak Warung

Desy Setyowati
10 Januari 2019, 13:48
UKM Bukalapak
Donang Wahyu | Katadata

Perusahaan e-commerce Bukalapak mengalokasikan dana senilai Rp 1 triliun untuk menambah jumlah mitra warung di 2019. Saat ini, Bukalapak memiliki 500 ribu lebih mitra warung, yang ditargetkan naik menjadi jutaan.

Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky menuturkan, dana khusus untuk mitra ini disiapkan sejak tahun lalu. "Kami sudah investasi, tapi skalanya lebih kecil (dari Rp 1 triliun)," kata dia saat konferensi pers HUT Bukalapak di JCC, Jakarta, Kamis (10/1).

Selain untuk menambah jumlah mitra, dana itu akan dipakai untuk menambah gudang dan persediaan warung. "Kami mau produknya lebih lengkap jadi tidak hanya kebutuhan pokok yang laku-laku saja, bisa gorengan," ujarnya. Bahkan, ia mencatat penjualan sandal jepit karet cukup besar.

Zaky menyampaikan, perusahaannya bakal fokus pada transaksi offline tahun ini. Sebab, meski kontribusinya baru 20% terhadap total, pertumbuhan transaksi offline melebihi online di platform Bukalapak.

(Baca: Transaksi Bukalapak Naik Tiga Kali Lipat Selama 2018)

Sementara, ia memandang potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia cukup besar. Jumlah UMKM disebut-sebut nyaris 60 juta di Indonesia. "Sementara kami baru menggaet 4 juta. Setelah kami riset, ekosistem offline seperti warung itu potensial sekali," ujar dia.

Berbeda dengan Amerika Serikat (AS) yang masyarakatnya lebih dulu memanfaatkan teknologi, ada banyak masyarakat Indonesia yang belum terjamah teknologi. Alhasil, penggunaan uang tunai masih jadi mayoritas di Indonesia. Berkaca dari kondisi itu, menurutnya menyasar pasar offline di Indonesia masih menjanjikan.

Kendati begitu, bukan berarti Bukalapak meninggalkan online. Justru, warung atau mitra ini diarahkan menggunakan online. Misalnya, dengan menggunakan kode Quick Response (QR) dalam pembayaran. Dengan begitu, mitra bisa berjualan produk virtual seperti pulsa, bayar tagihan hingga belanja grosir untuk stok warung menggunakan ponsel pintar (smartphone).

Hanya, penggunaan kode QR itu dilakukan terbatas pada mitra Bukalapak saja. Sebab, belum memiliki izin sebagai penerbit uang elektronik dari Bank Indonesia (BI).Untuk sementara, Bukalapak pun menggandeng DANA sebagai salah satu sarana pembayaran bagi penggunanya.

(Baca: Kampanye Bukalapak untuk Pulangkan Ratusan Diaspora Indonesia)

Dengan target tersebut, Bukalapak belum berencana menambah modal (fund rising). "Sejauh ini dananya cukup," kata Zaky. "Jadi tidak tahun ini (menambah modal)." Ia juga enggan berkomentar perihal pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...