Facebook Minta Maaf karena ‘Merayakan’ Gempa Lombok
Ketika gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter mengguncang kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8) lalu, linimasa media sosial ramai dengan kabar bencana tersebut. Namun, ada yang tak biasa dengan Facebook.
Saat pengguna mengungkapkan duka terkait gempa Lombok di Facebook, ada anomali yang terjadi. Media sosial milik Mark Zuckerberg justru ‘merayakannya’.
Ketika bertukar pesan di Facebook, banyak netizen Indonesia menggunakan kata 'selamat' yang memiliki banyak arti. Selamat bisa berarti lolos dari bahaya atau aman, hingga ucapan doa yang mengandung harapan supaya sejahtera.
(Baca juga: Banyak Bencana Alam, Target Wisatawan Berpotensi Tak Tercapai)
Algoritma Facebook rupanya salah menafsirkan kata ‘selamat’ terkait gempa yang berarti lolos dari bahaya. Akibatnya, tampilan Facebook otomatis mengeluarkan animasi perayaan seperti balon dan konfeti warna-warni.
“Congrats” in Indonesian is “selamat”. Selamat also means “to survive.”
After the 6.9 magnitude earthquake in Lombok, Facebook users wrote “I hope people will survive”. Then Facebook highlighted the word “selamat” and throw some balloons and confetti. pic.twitter.com/DEhYLqHWUz— Herman Saksono (@hermansaksono) August 6, 2018
Setelah menerima banyak kritik dari pengguna, Facebook menyampaikan permohonan maaf. "Kami menyesal bahwa itu muncul dalam konteks yang tidak menguntungkan ini dan sejak itu mematikan fitur secara lokal," kata juru bicara Facebook Lisa Stratton seperti dikutip Vice Motherboard. "Hati kami bersama orang-orang yang terkena dampak gempa."
Hingga kemarin, wilayah Lombok dan sekitarnya masih merasakan gempa susulan. Pada Kamis (09/8) sekitar pukul 12.52 WIB misalnya, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berkata wilayah Lombok, NTB, dilanda gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter.