Menperin Dorong Lima Sektor Industri Lakukan Digitalisasi
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong lima sektor prioritas untuk mengimplementasikan industri 4.0 atau digitalisasi. Di antaranya, makanan dan minuman; tekstil dan pakaian jadi; otomotif; elektronik; dan, kimia.
"Kelima sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 65% di sektor industri. Sebanyak 60% ekspor manufaktur juga dari kelima sektor ini," kata dia saat acara Digital Economy Disruption and CNBC Indonesia Dialogue bertajuk 'Embracing Digital Challenges' di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (8/2).
Untuk mendorong digitalisasi, Airlangga mengaku ada 10 strategi yang akan dilakukan. Di antaranya, memperkuat rantai pasok; mengembangkan zona industri; pengembangan industri secara berkesinambungan; mendorong industri, kecil, dan menengah (IKM); sediakan infrastruktur digital; inovasi ekosistem; insentif fiskal untuk inovasi; mengembangkan sumber daya manusia (SDM); menyiapkan regulasinya; serta, meningkatkan investasi.
(Baca: Kenaikan Harga Minyak Menekan Industri Plastik)
Khusus bagi industri kecil, Airlangga menyatakan, pemerintah telah menyediakan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Selain itu, melalui progran e-smart, Kemenperin juga memberikan pembinaan kepada IKM. Dalam progran tersebut, Kemenperin juga mengajak perusahaan e-commerce untuk turut memberikan edukasi kepada IKM agar lebih berkembang.
Ia mencatat, ada 1.730 IKM yang tergabung dalam program e-smart sepanjang tahun lalu. Dari jumlah tersebut, Airlangga mengklaim sebanyak 63 IKM diantaranya sukses bertransaksi online.
Di bidang makanan dan minuman sebanyak 29 IKM sukses bertransaksi online. Lalu, di bidang logam ada 21 IKM. Kemudian 10 IKM bidang fesyen dan 3 terkait furnitur juga sukses bertransaksi. Sedangkan sisanya, bergerak di bidang kerajinan, herbal, dan sektor lainnya. "Sebanyak 63 IKM itu, transaksinya mencapai Rp 168,4 juta tahun lalu," tutur Airlangga.
Atas pencapaian itu, ia berharap semakin banyak IKM lainnya turut bergabung dengan program e-smart. Adapun tahun ini, Kemenperin menargetkan 4 ribu IKM tergabung dalam program e-smart.