Badan Kreatif Minta Bursa Percepat 10 Startup yang Layak IPO
Badan Ekonomi Kreatif meminta PT Bursa Efek Indonesia untuk mempercepat kehadiran papan saham khusus Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta perusahaan perintis (startup). Hal ini mengingat jenis usaha tersebut begitu “bergairah” dan memiliki valuasi cukup besar.
Deputi Bidang Akses Permodalan Badan Kreatif Fadjar Hutomo mengatakan saat ini paling tidak ada 10 startup di Indonesia yang layak untuk segera melantai di bursa. Dia menyebut beberapa di antaranya adalah Go-jek, Bhinneka, Tokopedia, serta Hijup.com.
“Saya tidak bisa sebut semuanya tapi contoh saja Go-jek yang valuasinya mencapai US$ 1 miliar,” kata Fadjar kepada Katadata di restoran Conclave, Jakarta, Jumat, 22 Juli 2016. (Baca: Terima Rp 47,9 Triliun, Uber Jadi Startup Termahal di Dunia).
Menurut dia, sebenarnya Bursa Efek telah berinisiatif untuk meminta masukan kepada institusinya mengenai karakter bisnis UKM serta startup di Indonesia. Selain itu juga sedang didata perusahaan yang bisa segera melantai di pasar modal. Namun untuk target, Fadjar menyerahkan kepada bursa efek.
(Baca: Startup India Ekspansi Jualan Tiket Film Online ke Indonesia).
Secara umum masih konsepsi, belum sampai tataran teknis,” katanya.
Bila ditengok ke belakang, Fadjar menyatakan sebenarnya konsep papan khusus UKM sudah ada di era Bursa Efek Surabaya. Sayangnya, saat itu ekosistem dan regulasi bagi UKM yang melantai di bursa belum mendukung. Hal tersebut berbeda jauh dengan saat ini.
(Baca juga: DBS Gandeng Bekraf Dan Katadata Gelar Kompetisi UKM Kreatif).
Dihubungi secara terpisah, Direktur Utama Bursa Eefek Indonesia Tito Sulistio tidak membeberkan secara spesifik pembahasan papan khusus tersebut. Namun dia meminta startup yang layak IPO datang ke lembaganya untuk segera berkoordinasi.
“Kalau memang ada 10 silahkan datang. Nanti saya brief,” katanya melalui pesan singkat.