Sejarah Pac-Man, Gim Klasik di Google Doodle
Perusahaan mesin pencari Google merayakan bulan kelahiran gim legendaris bergenre arkade Pac-Man, dengan menjadikannya sebagai ikon Google Doodle pada Jumat (8/5). Pac-Man merupakan gim klasik di mana pemainnya diharuskan mengendalikan tokoh utama bewarna kuning untuk mengelilingi sebuah lorong gelap.
Tujuan pemain gim ini sederhana, yakni “memakan” seluruh titik-titik kecil dan item khusus lainnya untuk terus naik ke level yang lebih tinggi. Pada saat yang sama, terdapat empat karakter hantu yang juga berkeliling mengejar Pac-Man dan menggagalkan misi pemain. Semain tinggi levelnya, semakin rumit pula labirinnya.
Pac-Man hingga saat ini dapat ditemui di platform gim modern, seperti Personal Computer hingga Mobile. Kendati, menurut situs ensiklopedia Britannica, gim yang diciptakan oleh Tohru Iwanati tersebut mendapati masa kejayaannya di era platform mesin gim arkade, sekitar empat dekade lalu.
Iwanati pertama kali merilis Pac-Man pada tahun 1979 di Jepang, bekerjasama dengan perusahaan gim dan mainan terbesar di negara tersebut, Bandai Namco. Kala itu, Pac-Man hadir dengan nama Man Puck, dibentuk dari bahasa populer Jepang PakuPaku yang merujuk pada ciri khasnya yang selalu membuka dan menutup mulut.
(Baca: Facebook Bagikan Tiga Tips Dapat Cuan Hanya dengan Bermain Gim)
Kala itu, hampir semua gim arkade menganut tren yang sama, yakni mengambil konsep pertarungan alien di luar angkasa dengan unsur kekerasan. Tidak heran penggemar gim arkade didominasi oleh laki-laki. Karenanya, Iwanati menciptakan gim Pac-Man, dengan harapan dapat menyerap pemain gim perempuan.
Pac-Man kemudian diperkenalkan secara internasional pada Mei 1980. Di pasar Amerika Serikat, gim tersebut langsung terjual sebanyak 100 ribu unit konsol di tahun pertamanya. Bagaimanapun, Pac-Man tetap menjadi gim arkade yang populer di antara pemain laki-laki, berlawanan dengan tujuan Tohru.
Seiring berjalannya waktu, komunitas gim arkade di AS menyadari bahwa hantu-hantu di dalam gim Pac-Man bergerak mengikuti pola tertentu. Karenanya, tidak sedikit penggemar Pac-Man yang begitu terobsesi untuk memecahkan teknik dalam menuntaskan gim tersebut.
Namun, hal tersebut menuntut kompleksitas tinggi, mengingat gim Pac-Man memiliki total 256 level. Akhirnya, buku panduan memenangkan gim Pac-Man pernah termasuk dalam daftar barang paling laris di AS, di samping lagu populer, kartun televisi, dan majalah remaja.
Situs perusahaan Arcade Classic menulis, gim Pac-Man sempat dibuat versi tiruannya oleh perusahaan Bally Midway asal AS. Ia merupakan distributor gim Pac-Man di negara tersebut, sekaligus pihak yang pertama kali mempopulerkan sebutan “Pac-Man” sebagai nama baru dari Man Puck.
(Baca: Tembus 350 Juta, Pemain Gim Fortnite Lampaui Jumlah Penduduk Indonesia)
Dengan menggandeng perusahaan General Computer, Bally Midway merilis gim bernama Ms. Pac-Man. Kendati meniru keseluruhan konsep dasar dari gim Pac-Man yang asli, gim ini tidak memiliki lisensi resmi dari perusahaan Bandai Namco. Ketika Jepang mendengar kabar tersebut, konflik hukum antara kedua perusahaan pun terjadi,
Bandai Namco kemudian keluar sebagai pemenang, dan resmi menjadi pemegang baru hak distribusi dari gim Ms. Pac-Man. Namun, Bally Midway tetap saja merilis sekuel Pac-Man lainnya yang tidak berlisensi, seperti Baby Pac-Man dan Jr. Pac.Man. Bandai Namco pun menanggapinya dengan menarik seluruh hak distribusi Pac-Man asli dari AS.
Tak mau ketinggalan, Bandai Namco kemudian merilis sendiri sekuel resmi Pac-Man mereka, antara lain Pac & Pal, Pac-Land dan Super Pac-Man untuk platform konsol gim pribadi; dan berhasil meraih popularitas tinggi. Namun, di saat yang bersamaaan, mesin arkade gim Pac-Man palsu tetap marak beredar di masyarakat AS.
Tahun 1983, angka penjualan gim Pac-Man jatuh ke titik yang paling rendah. Kala itu, hanya segelintir perusahaan yang masih mampu mengambil keuntungan dari peredaran Pac-Man, terutama Bandai Namco sebagai pemegang lisensi resmi gim tersebut.
Kini, beberapa versi klasik dari gim Pac-Man pun terus diabadikan dari waktu ke waktu dalam berbagai platform gim modern. Bandai Namco pun masih ada dalam daftar perusahaan pengembang gim dengan pendapatan tertinggi, meski tampaknya Pac-Man sulit menerobos dominasi game online yang semakin digemari.
Reporter: Nobertus Mario Baskoro