Banyak Pekerja Lepas Gabung di Platform Digital pada Masa Pandemi
Pandemi corona membuat semakin banyak pekerja lepas atau gig workers yang bergabung lewat platform digital. Para pekerja lepas ini sebagian besar merupakan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mencapai 1,74 juta orang selama pandemi corona.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pekerja yang terkena PHK akan sulit kembali mencari kerja di tengah pandemi yang belum reda. Maka, akan banyak pekerja korban PHK yang beralih memilih menjadi pekerja lepas yang bergabung di platform digital seperti Gojek atau Grab.
(Baca: 3 Tips Bagi Freelance Untuk Bertahan Hadapi Pandemi & Normal Baru)
Para mitra pengemudi Grab dan Gojek merupakan contoh pekerja lepas. Selain itu, para pekerja yang terkena PHK juga diprediksi akan banyak berusaha masuk ke sektor informal dengan mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Lalu, mereka menjadi mitra dari e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, dan lainnya.
"Pekerja membutuhkan keberanian untuk mentransformasikan diri di ekosistem digital termasuk dengan menjadi gig workers," kata Arilangga dalam video conference pada Selasa (30/6).
Pandemi corona mempercepat proses transformasi digital. "Migrasi ke online diperlukan masyarakat di tengah situasi ini. Pemerintah akan terus mendorong digitalisasi, karena cost yang juga akan semakin murah," kata Airlangga.
Pemerintah mendukung upaya pekerja menggarap lahan digital melalui berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan yang diberikan pemerintah yaitu dengan Program Kartu Prakerja. Ada berbagai pelatihan bagi pekerja yang terkena dampak PHK untuk meningkatkan kompetensi dan menangkap peluang usaha di masa pandemi. "Masyarakat sadar butuh pelatihan dan pendampingan," katanya.
(Baca: Gojek Respons soal PHK 430 Karyawan yang Dianggap Melanggar Aturan)
President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, gig workers bukan hanya pilihan pekerjaan, namun juga membantu ekonomi nasional untuk tetap bisa berjalan di tengah krisis pandemi. "Pandemi menunjukan gig workers mempunyai peran yang sangat penting. Dalam pengiriman barang dia bantu banyak orang distribusikan barang sembako, dan lainnya," kata Ridzki.
Selama pandemi, Grab mencatat ada 83.500 mitra merchant dan agen baru mendaftar. Gojek juga mencatat, dalam tiga bulan terakhir sekitar 100 ribu mitra baru di platform perusahaan.
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, sejak pandemi corona merebak di Indonesia, banyak juga UMKM beralih dari bisnis offline ke online dan menjadi mitra merchant Gojek. "Restoran, kafe hingga toko kelontong kini tidak bisa hanya bergantung pada pelanggan yang datang ke lokasi," kata dia dalam siaran pers beberapa waktu lalu (4/6).
(Baca: Pecat 360 Pegawai, Bos Grab Janji Tak Ada PHK Lagi Tahun Ini)