Tangkal Covid-19, Tiket.com Pangkas Pemasaran dan Bidik Segmen Baru
Startup penyedia platfom online travel agent (OTA) Tiket.com menyatakan, tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau memotong gaji karyawan untuk mengatasi dampak negatif virus corona atau Covid-19.
Chief Marketing Officer (CMO) Tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, Tiket.com saat ini tidak memasukkan opsi PHK sebagai strategi untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19. Menurut Gaery, Tiket.com menilai pemotongan gaji karyawan merupakan opsi terakhir yang dapat mereka lakukan untuk mempertahankan bisnis.
Ia menjelaskan, agar survive dari pandemi Covid-19, Tiket.com memiliki dua strategi. Pertama, memangkas biaya pemasaran dan komersial secara besar-besaran.
"Jadi, kami memotong pengeluaran pemasaran dan komersial, secara keseluruhan sebesar 90%. Karena memang sudah waktunya, mau tidak mau kami lakukan itu supaya kami bisa pertahankan karyawan kami," ujar Gaery dalam video conference online, Senin (13/4).
Kedua, Tiket.com akan merubah fokus bisnis dengan membidik online streaming event saat bisnis utamanya, yakni pemesanan tiket transportasi, penginapan dan acara turun tajam karena Covid-19.
Menurutnya, saat ini online streaming event memang masih gratis, namun Tiket.com memprediksi jenis event ini bakal menjadi tren baru. Namun, Gaery tidak merinci kapan persisnya Tiket.com akan merambah segmen ini.
(Baca: Siasat Tiket.com, Loket & Traveloka Bertahan di Tengah Pandemi Corona)
Saat ini, Tiket.com menurutnya, tengah fokus menangani konsumen dalam hal pelayanan pengajuan permintaan uang kembali atau refund. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19, permintaan refund di Tiket.com meningkat hingga 10 kali lipat.
Meski demikian, Gaery mengatakan, hingga saat ini transaksi di Tiket.com masih berjalan, meskipun tak sebesar sebelum pandemi Covid-19. Sebab, masih ada beberapa orang yang masih melakukan penerbangan untuk keperluan pribadi, medis, ataupun kebutuhan tugas dinas pemerintahan.
Perusahaan mencatat, pekan lalu penjualan tiket di platformnya menurun hingga 75% dari biasanya. Meski demikian, ini artinya masih ada orang yang melakukan perjalanan dengan memanfaatkan Tiket.com untuk pemesanan tiket, baik itu perjalanan pesawat maupun penginapan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Februari 2020 anjlok 885.000 atau 28,9% dibanding periode sama tahun lalu.
Jumlahnya ditaksir makin susut Maret 2020, karena banyak maskapai mengurangi jadwal penerbangan dan tempat wisata menutup usahanya sementara waktu akibat pandemi Covid-19.
Tiket.com mencatat, penjualan produk perjalanan internasional anjlok 52% selama Januari dan Februari 2020. Sedangkan Traveloka tidak menyebutkan penurunan transaksi akibat pandemi. Tapi, manajemen mengungkapkan, permintaan bantuan terkait refund dan reschedule tiket pesawat dan hotel naik 10 kali lipat.
(Baca: Jurus Efisiensi Startup di Masa Pandemi: Pangkas Gaji hingga Karyawan)