Incar Banyak Sekolah, Startup Pendidikan Cakap Galang Investasi
Startup pendidikan Indonesia, Cakap tengah menggalang pendanaan seri A plus tahun ini. Dana segar itu bakal dipakai untuk mengembangkan produk dan menggaet lebih banyak sekolah.
Co-Founder sekaligus CEO Cakap Tomy Yunus Tjen mengatakan, perusahaannya ingin meningkatkan pengalaman aplikasi alias User Interface and User Experience (UI/UX). “Itu yang terpenting bagi kami,” kata dia kepada Katadata.co.id di Jimbaran, Bali, akhir pekan lalu (15/11).
Tomy mengatakan, perusahaan bakal gencar bekerja sama dengan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya untuk meningkatkan pengguna. “Apalagi di Indonesia (pemasaran offline) masih sangat relevan," katanya.
Cakap menawarkan berbagi program pendidikan. Pertama, kelas privat bahasa seperti Inggris, Jepang, dan Indonesia. Para siswa dapat belajar keempat bahasa itu secara online melalui video maupun fitur percakapan (chat) layaknya Skype.
Tahun ini, perusahaan bakal menambah satu kursus bahasa baru. (Baca: Startup Pendidikan HarukaEdu Galang Investasi dari Investor AS)
Kedua, kelas korporasi untuk karyawan. “Klien kami ada yang dari hotel, telekomunikasi, pemerintah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” kata dia.d
Ketiga, paket yang terdiri atas bahasa Inggris, Jepang, Tiongkok, Indonesia dan persiapan TOEFL. Keempat, studi ke luar negeri.
Ia mengatakan, perusahaannya merekrut pengajar lokal dan internasional dari Filipina, Jepang, Tiongkok, dan Indonesia. Ada yang sudah mendapat sertifikat dan yang belum.
Guru tersertifikasi ditujukan untuk kursus privat. Sedangkan yang belum mendapat sertifikat bertugas mengajar kursus berkelompok atau melalui chat. "Para pengajar kami bebankan kepada partner (lembaga). Mereka ada yang bekerja sama dengan universitas," katanya.
(Baca: Fintech Pintek Fokus Salurkan Pinjaman Pendidikan hingga Syariah)
Saat ini, perusahaan bermitra dengan empat lembaga pendidikan yakni Universitas Indonesia, Universitas AtmaJaya, Beijing Language College, dan Aki No Sora. Perusahaan tersebut telah menggaet 250 pengguna.
Cakap menyediakan tutorial secara langsung (live tutoring) bahasa melalui panggilan video (video call) dan percakapan (text conversation). "Kami juga memiliki kurikulum dan sertifikat bagi para siswa yang lulus kelas kursus," kata dia.
Setidaknya ada tiga skema pengajaran di Cakap. Pertama, one-on-one yakni kursus privat. Siswa bisa memilih guru lewat review dan peringkat di aplikasi.
Kedua, Cakap Club alias one tutor many students, yakni satu guru memiliki siswa dalam bentuk grup. Terakhir, chat yakni kursus fitur percakapan selama pukul 08.00 hingga 22.00. "Kami jamin, bakal ada guru yang online dari partner kami,” katanya.
(Baca: Startup Pendidikan, Ruangguru Rambah Vietnam dengan Nama Baru)
Siswa juga bisa melihat dan mengunduh material kurikulum di aplikasi Cakap. "Di tiap fase kelas, guru akan mengisi review kelasnya,” kata dia. Dengan begitu, pengajar dapat memeriksa hal-hal yang diajarkan sebelumnya.
Cakap mengenakan biaya mulai dari Rp 50 ribu hingga 1 juta per bulan. "Bentuknya subscription model. Nantinya siswa bisa masuk ke layanan kami setiap hari selama sebulan," kata dia.
Startup ini juga sudah bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia wilayah timur. "Dengan adanya Palapa Ring, internet benar-benar bisa memecahkan masalah pendidikan di Tanah Air," katanya.
Aplikasi Cakap bisa diunduh di App Store maupun Google Play Store. Mereka juga menggandeng perusahaan penyedia layanan pembayaran seperti GoPay, OVO, kartu kredit, dan sebagainya. Bahkan, Cakap menggaet perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Pintek.
(Baca: Startup Pendidikan, Zenius Dikabarkan Dapat Investasi Rp 283 Miliar)