Unggah Informasi Salah soal Covid-19, Twitter Blokir Akun Putra Trump
Twitter memblokir akun milik Putra Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah mengunggah informasi salah terkait virus corona. Trump Jr mengunggah video sekelompok dokter yang antara lain mengatakan tak perlu menggunakan masker untuk mencegah virus corona.
Dikutip dari CNN, Juru Bicara Twitter mengatakan pihaknya membatasi kemampuan akun Trump Jr, termasuk untuk mengunggah tweet selama 12 jam. Video yang diunggah Trump Jr di akun twitternya diterbitkan oleh media sayap kanan Breitbart News dan menjadi viral pada Senin (27/7).
Dalam video itu, sekelompok dokter membuat klaim palsu, meragukan virus corona, dan mengatakan tak perlu menggunakan masker. Twitter, Facebook, dan Youtube menghapus video tersebut setelah mulai beredar.
Presiden Trump juga me-retweet versi video tersebut di Twitter, tetapi tidak mengunggah langsung video tersebut di akun-nya seperti Trump Jr. Ini membuat Twitter hanya membekukan sementara pada akun milik Trump Jr.
Namun, Juru Bicara Twitter mengatakan pemblokiran tak permanen. Aplikasi ini pun meminta putera presiden tersebut menghapus tweet dengan video tersebut.
Sementara itu, Trump tak menanggapi saat Wartawan CNN Kaitlan Collins mempertanyakan informasl salah yang di-retweet Trump di Twitter. Trump justru memotong konferensi pers menjadi lebih singkat dan bergegas keluar.
Dalam konferensi pers tersebut, ia menggembar-gemborkan perkembangan vaksin dan perawatan untuk virus corna. Setelah mengabaikan pandemi selama berminggu-minggu dan menyangkal lonjakan baru kasus virus corona, Gedung Putih akhirnya menghidupkan kembali pengarahan harian terkait Covid-19.
Jumlah kasus virus corona di AS hingga kini menjadi yang tertinggi di dunia. Berdasarkan data worldometers.info, total kasus Covid-19 di AS mencapai hampir 4,5 juta dengan kematian lebih dari 150 ribu orang. Sebanyak 2,17 juta orang AS sembuh dari corona dan masih terdapat 2,17 juta kasus aktif.
Total kasus virus corona di seluruh dunia kini mencapai 16,8 juta dengan kematian lebih dari 660 ribu orang. Lebih dari 10 juta orang sembuh dan masih terdapat 5,78 juta kasus aktif.
Pandemi corona berdampak lebih besar pada perekonomian dibandingkan krisis ekonomi 2009 menurut ramalan IMF, tergambar dalam databoks di bawah ini.