Jenius Buat Aplikasi Kelola Bisnis untuk Menyasar Pengusaha Pemula
Unit bisnis Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Jenius meluncurkan dua layanan yakni akun bisnis dan aplikasi Bisniskit. Ini bertujuan menyasar pengusaha pemula.
Digital Banking Business Product Head BTPN Waasi Sumintardja menjelaskan bahwa akun Jenius bisnis berfungsi mengatur keuangan pengusaha, sementara Bisniskit untuk operasional usaha. “Tanggapan dari pengguna banyak sejak diluncurkan Maret lalu,” kata dia saat konferensi pers virtual, Rabu (16/9).
Akun bisnis tersedia di aplikasi Jenius. Fitur yang bisa digunakan yakni kirim uang, pencatatan dan penelusuran riwayat transaksi, serta kartu debit virtual.
Sedangkan aplikasi Bisniskit Jenius memiliki dua menu utama yakni Toko dan Kasir. Pada bagian toko, terdapat submenu ‘dasboard’ terkait informasi bisnis terkini, produk untuk pencatatan dan stok, serta pengeluaran.
Sedangkan pada menu Kasir, pengguna dapat mengakses mesin kasir digital untuk memproses transaksi dengan empat metode pembayaran yakni tunai, kartu debit, kartu kredit, dan transfer ke Akun Bisnis Jenius.
Saat ini, layanan itu tersedia gratis bagi pengguna. “Kalau dikenakan biaya berlangganan, ada kekhawatiran karena pengusaha pemula memiliki risiko anggaran tambahan,” kata Waasi.
Oleh karena itu, perusahaan berfokus agar layanan baru tersebut lebih sering digunakan. “Masuk ke ekosistem Jenius saja sudah menguntungkan bagi kami,” ujar dia.
Perusahaan mencatat, pengguna layanan bisnis meningkat rerata 34% setiap bulannya selama pandemi corona. Setidaknya ada 90 ribu pengguna sejak dirilis Maret lalu.
Jenius menyasar pengusaha pemula karena banyak masyarakat yang paham teknologi (digital savvy) memulai bisnis saat pandemi virus corona. Berdasarkan riset Jenius, 42% dari total 267 responden mengaku pendapatannya menurun sejak adanya Covid-19 di Indonesia.
Mereka yang pendapatannya turun itu pun memulai usaha sendiri. Selain itu, 24% dari 49% responden yang penghasilannya stabil juga mulai menjalankan bisnis.
Kemudian sebagian dari 7% responden yang pendapatannya naik mulai membuka usaha. "Secara garis besar, semua responden ingin mengantisipasi risiko ke depan dengan mencari peluang baru yakni membuka usaha," ujar Waasi.
Survei itu dilakukan selama Mei hingga Juni lalu. Rata-rata responden berusia 16 sampai 40 tahun yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Medan, dan Denpasar.
Selain layanan bisnis, jumlah pengguna untuk keperluan pribadi meningkat menjadi dua juta lebih. Transaksi yang paling banyak yakni berbelanja di e-commerce dan pesan-antar makanan.
Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi menilai, peningkatan itu disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen selama pandemi Covid-19. Masyarakat mulai memanfaatkan berbagai layanan finansial berbasis digital untuk meminimalkan risiko penularan virus corona.