Petinggi East Ventures Investasi di Proyek Film ‘Balada Si Roy’
Perusahaan media, IDN Media mengumumkan investasi dari Managing Partner East Ventures Willson Cuaca untuk proyek film Balada Si Roy. Willson juga akan bergabung menjadi produser eksekutif di film ini.
Willson menyampaikan, East Ventures menilai telah mampu membangun dan mencapai rekam jejak dalam pendanaan ke startup. “Akan menjadi tantangan menarik apabila kami dapat melakukan hal yang sama terhadap pembiayaan film,” kata dia dalam siaran pers, Kamis (25/2).
Selama ini, East Ventures berfokus memberikan pendanaan kepada perusahaan rintisan seperti Aruna, Bahasa.ai, Cicil, Bizzy, dan banyak lagi.
Di satu sisi, Willson memang menyukai karakter Roy dalam 'Balada Si Roy'. Film ini diadaptasi dari novel legendaris Indonesia yang ditulis oleh Gol A Gong.
Willson mengatakan, novel tersebut bercerita tentang kehilangan, ketidaksempurnaan, ketegaran, dan penemuan jati diri. “Semoga dengan dihidupkannya lagi karakter Roy, film itu dapat memberikan nilai-nilai positif kepada para penonton, seperti pengalaman saya membaca buku ini pada 1990-an,” kata dia.
Balada Si Roy diproduksi oleh perusahaan film berbasis teknologi di bawah naungan IDN Media, IDN Pictures yang dipimpin oleh Fajar Nugros dan Susanti Dewi. Fajar juga akan menyutradarai film ini.
Roy menjadi pemeran utama dalam film tersebut. Karakter ini akan diperankan oleh Abidzar Al-ghifari.
Sedangkan karakter Ani bakal diperankan oleh Febby Rastanty. Lalu, Bio One memerankan Dullah.
Proses produksi telah selesai, dan film tersebut akan dirilis pada tahun ini. “Saya yakin bahwa tugas berat ini akan direalisasikan dengan baik oleh tim IDN Pictures dan IDN Media,” ujar Willson.
CEO IDN Media Winston Utomo bercerita, Willson bersemangat saat berdiskusi mengenai film ini. “Saya masih ingat antusiasmenya ketika dia bercerita bahwa Roy adalah idola dan panutannya,” ujar Winston.
IDN Media pun optimistis bahwa film Balada Si Roy akan menjadi simbol perjuangan, kehilangan, harapan, pengorbanan, keluarga, cinta, dan persahabatan. Investasi dari Willson juga dinilai sebagai dukungan terhadap industri film Tanah Air.
Pada 2018, Triawan Munaf, saat masih menjabat Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyampaikan bahwa investasi di proyek film tak kalah menguntungkan dari startup. Alasannya, investor akan tetap mendapatkan uang kembali sekalipun jumlah penonton tidak sesuai target.
Bila penonton melebihi target, investor mendapat untung. "Ini tidak seperti investasi di startup yang valuasinya besar tetapi belum tentu untung," kata Triawan saat membuka acara Akatara di Djakarta Theater, Jakarta, pada 2018.
Triawan juga melihat, perkembangan industri film sangat baik. Jumlah penonton film di bioskop misalnya, terus meningkat dari 16 juta pada 2010 menjadi 36,3 juta per Agustus 2018.
Akan tetapi, saat ini industri bioskop tertekan pandemi corona. Perusahaan yang menaungi CGV Cinemas, Graha Layar Prima misalnya, merugi Rp 185,5 miliar sepanjang semester I 2020.
(Disclaimer: East Ventures adalah salah satu investor Katadata)