Mitra GoSend Akhiri Mogok 6 Hari meski Belum Sepakat dengan Gojek
Mitra pengemudi Gojek sempat mogok kerja dengan cara off bid atau mematikan aplikasi untuk layanan GoSend selama enam hari. Meski belum ada kesepakatan terkait insentif, mereka mulai bekerja lagi hari ini (14/6).
Perwakilan pengemudi GoSend Sameday Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) Yulianto mengatakan, mitra berencana mogok selama 8 – 10 Juni. Mereka pun berencana menggelar aksi unjuk rasa jika belum ada kesepakatan dalam tiga hari itu.
Namun aksi itu urung dilakukan. Perwakilan Gojek pun belum menemui mereka hingga Minggu (13/6).
“Kemarin ada yang datang untuk minta penjelasan (terkait insentif) kepada Gojek. Namun tidak ada perwakilan yang mau menemui,” kata Yulianto kepada Katadata.co.id, Senin (14/6).
Mitra pengemudi GoSend memutuskan untuk berhenti mogok dan mulai menyediakan layanan. "Hari ini sudah on-bid," ujar Yulianto.
Meski begitu, ia berharap tuntutan terkait insentif dapat dipenuhi oleh Gojek. Sebagian mitra juga sedang menyusun rencana untuk melakukan aksi lanjutan ke depan.
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kepada Gojek terkait pembahasan lanjutan dengan mitra pengemudi mengenai insentif GoKilat. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
GoKilat merupakan layanan pengiriman yang terintegrasi dengan platform e-commerce seperti GoSend Instant dan Sameday.
Pekan lalu, VP Corporate Communications Gojek Audrey P Petriny menyampaikan bahwa GoSend tidak mengubah skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra pengemudi. Kebijakan penyesuaian hanya dilakukan terhadap skema insentif.
“Itu untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk dapat memperoleh insentif,” kata Audrey kepada Katadata.co.id pekan lalu (7/6). Dengan begitu, “semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi.”
Ia mengatakan, skema itu juga dibuat agar mitra pengemudi mendapatkan peluang yang lebih besar dalam memperoleh insentif. Sebab, perusahaan meniadakan jumlah minimum order.
Audrey juga menyatakan, perusahaan berupaya meningkatkan jumlah permintaan pelanggan melalui berbagai program pemasaran, pengembangan teknologi, dan inisiatif lainnya. Ini disamping menjaga dan meningkatkan standar layanan.
Upaya yang dimaksud di antaranya skema pendapatan pokok yang dipertahankan, penyesuaian skema insentif, peningkatan program pemasaran, serta inisiatif lainnya termasuk program apresiasi bagi mitra.