Grab Sumbang 2.000 Konsentrator dan Tabung Oksigen untuk RI
Grab menyumbang 1.000 konsentrator dan 1.000 tabung oksigen untuk Indonesia. Decacorn asal Singapura ini juga menggandeng BenihBaik untuk menggalang dana terkait tabung oksigen.
Konstentrator oksigen adalah mesin pemroses udara menjadi oksigen murni dan memiliki kemampuan mengalirkan lebih dari 90% oksigen murni 10 liter per menit. "Masih banyak masyarakat yang perlu bantuan melawan virus dan bertahan di tengah pandemi," kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi saat konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Donasi alat-alat kesehatan itu akan disalurkan ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit darurat Covid-19 dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Jangkauan donasi mulai dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat hingga Riau.
Selain bantuan oksigen, Grab memberikan satu juta dosis vitamin bagi para tenaga kesehatan di RS darurat, supir ambulans, dan pekerja yang menangani pemakaman pasien Covid-19.
Grab pun berkerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyalurkan bantuan 10 ribu layanan transportasi gratis bagi masyarakat yang menjadi pendonor plasma.
Sebelumnya, Grab menggaet 23 merek (brand) nasional memberikan donasi Rp 11 miliar untuk penanganan pandemi corona di Indonesia. Merek yang diajak kerja sama yakni SCTV, Indosiar, Vidio, OVO, Bukalapak, Accenture, Microsoft, Indosat, Indomaret, Kopi Kenangan, Hoka-Hoka Bento, Aqua, Teh Pucuk Harum, Kopiko,Lifebuoy, Herbamuno, Roma Malkist, Ngikan, Bakmi GM, Mangkokku, Martabak Pecenongan 78, Solaria, dan Ayam Keprabon.
Pesaing Gojek itu juga mengajak pengguna untuk berdonasi, dan ditarget mencapai Rp 1 miliar. Grab menggaet BenihBaik untuk menggalang dana masyarakat.
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, kebutuhan oksigen di Indonesia mencapai 2.000 ton per hari. Jumlahnya meningkat dibandingkan sebelum terjadi lonjakan kasus Covid-19, yang hanya 400 ton per hari.
"Kami melihat kebutuhan oksigen tinggi. Maka kami meningkatkan penyediaan," ujar Budi.
Menurutnya, penyediaan kebutuhan oksigen akan sulit dilakukan oleh pemerintah, tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena itu, pemerintah menggaet berbagai perusahaan untuk menyediakan oksigen.
Pemerintah sudah menerima bantuan oksigen 15 ribu unit. "Yang terbaru, kami menerima 6.000 oksigen untuk didistribusikan ke rumah sakit," kata Budi.