Bank Mandiri Suntik Startup Pendidikan Cakap Lewat IIF
Bank Mandiri melalui Mandiri Capital berinvestasi di startup pendidikan, Cakap. Pendanaan ini dilakukan melalui Indonesia Impact Fund (IIF).
Pendanaan kepada Cakap itu juga menjadi yang pertama bagi IIF. Diskusi terkait investasi ini berlangsung sejak akhir tahun lalu.
IIF merupakan dana kelolaan berdampak sosial (social impact) swasta di Indonesia yang berinvestasi ke perusahaan rintisan untuk mempercepat tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Dana kelolaan itu berfokus pada nilai tata kelola sosial dan lingkungan (ESG), terutama sektor edukasi, kesehatan, penanganan limbah, perubahan iklim, inklusi keuangan, dan tata kota berkelanjutan.
IIF dikelola oleh Mandiri Capital Indonesia, perusahaan modal ventura di bawah grup Bank Mandiri.
Sedangkan dana kelolaan kepada Cakap diikuti oleh Family offices dan institusi swasta. Selain itu, bekerja sama dengan UNDP dalam implementasi dan pengukuran dampak yang tepat dengan portofolio perusahaan.
“Kami percaya dengan inisiatif baru ini, IIF akan berperan sebagai katalisator di industri modal ventura dan pengelola pendanaan di Indonesia terhadap dampak sosial dan investasi berkelanjutan,” kata CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro dalam keterangan pers, Jumat (25/3).
“IIF tidak hanya akan membawa keuntungan finansial, namun juga menciptakan dampak pada masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” tambah dia.
Mandiri Capital menunjuk Direktur Pendanaan Ventura Joshua Agusta untuk menjadi Fund Manager dan Partner di IIF.
Sedangkan Cakap merupakan perusahaan edukasi teknologi yang menyediakan pendidikan non-formal. Startup ini berfokus pada pembelajaran bahasa asing dan pelatihan vokasi.
Cakap mengembangkan aplikasi pembelajaran online interaksi dua arah pertama di Indonesia. Perusahaan rintisan ini menghubungkan murid dengan guru profesional dan pakar industri, yang berasal dari Indonesia maupun internasional.
Cakap menyediakan program pembelajaran dengan fleksibilitas tinggi melalui kelas virtual baik privat, grup, maupun webinar yang dikombinasikan. Selain itu, disertai dengan materi pembelajaran multimedia dan sertifikasi.
“Edukasi non-formal merupakan pasar dengan potensi besar yang belum sepenuhnya tergarap di Indonesia. Kami percaya dengan berinvestasi kepada perusahaan seperti Cakap,” ujar Agusta.
“Pendanaan kami akan berkontribusi menjembatani kesenjangan masyarakat Indonesia dalam kemampuan berbahasa asing dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara jangka panjang,” tambah dia.
Co-Founder sekaligus CEO Cakap Tomy Yunus menambahkan, solusi pembelajaran yang disediakan oleh Cakap memungkinkan personalisasi pengalaman belajar berdasarkan adaptasi teknologi terhadap kemampuan belajar setiap siswa.
“Investasi strategis ini akan memperkuat tujuan ekspansi kami dalam upaya meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas tinggi di Tanah Air secara menyeluruh, terutama di luar kota-kota besar,” ujar Tomy.