Gojek Targetkan Nol Emisi Karbon pada 2030, Bikin Fitur Tanam Pohon

Fahmi Ahmad Burhan
20 April 2022, 13:48
gojek, tanam pohon, goto, decacorn,
Gojek
Penanaman pohon di Taman Konservasi Mangrove Pesisir Bedono oleh Gojek

Gojek dan GoTo Financial meluncurkan fitur Pohon Kolektif untuk memfasilitasi keterlibatan pengguna GoRide dan GoCar dalam menanam pohon. Fitur ini dibuat seiring target Gojek mencapai nol emisi karbon pada 2030.

Head of Sustainability GoTo Group Tanah Sullivan mengatakan, fitur Pohon Kolektif merupakan bagian dari program #GoGreener yang diluncurkan Gojek pada 2019. Fitur ini bertujuan menghapus jejak karbon dari hasil pembakaran kendaraan roda dua atau roda empat Gojek.

Melalui fitur Pohon Kolektif, pengguna bisa bepergian sekaligus terlibat dalam upaya menjaga lingkungan. Sebab, pengguna akan diberikan opsi berkontribusi Rp 1.000 saat naik GoRide dan Rp 2.000 saat naik GoCar untuk menanam pohon.

Pengguna bisa mengaktifkan Pohon Kolektif dengan mengeklik tombol di sebelah voucer saat melakukan pemesanan GoRide atau GoCar.

Tanah mengatakan, kurang dari sebulan sejak fitur itu diluncurkan, sudah ada lebih dari 100 ribu konsumen yang mengaktifkan.

Dalam menjalankan fitur ini, Gojek berkolaborasi dengan startup lingkungan Jejak.in. Startup ini menyediakan solusi berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memantau serta mengelola pohon.

Sebelumnya, Gojek membuat program GoGreener Carbon Offset. Melalui fitur ini, pengguna bisa menghitung jumlah emisi karbon sehari-hari dan mengonversinya dengan menanam pohon.

Melalui program tersebut, Gojek telah menanam 5.000 pohon di 13 lokasi, mulai dari Pulau Jawa, Sumatera hingga Kalimantan.

Selain program itu, Gojek membuat program edukasi mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) GoFood bernama #DariAksiKecil. Program ini akan memfasilitasi mitra usaha, terutama UMKM, untuk turut bisa menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan sekaligus membantu perkembangan bisnis mitra.

“Ada lebih dari 1.730 mitra UMKM yang hadir pada rangkaian pelatihan #DariAksiKecil ini," kata Tanah.

Dalam menggelar program #DariAksiKecil, Gojek menggaet Waste4Change. Keduanya memfasilitasi penjualan minyak jelantah dan sampah kering, seperti kardus, plastik kemasan bekas industri rumah tangga, atau operasional usaha untuk didaur ulang.

Selain itu, disediakan pula promo untuk setiap pembelian kemasan ramah lingkungan.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi Nani Hendiarti mengatakan, berbagai inovasi Gojek tersebut sejalan dengan program pemerintah terkait keberlanjutan lingkungan.

"Pemerintah Indonesia menargetkan untuk merehabilitasi 600 ribu hektare kawasan kritis mangrove di Indonesia dan dibutuhkan dukungan pentahelix (multi-pihak) termasuk dari sektor swasta," katanya.

Sedangkan Gojek memang ingin menjadi perusahaan berkelanjutan. Perusahaan di bawah GoTo ini memiliki komitmen Three Zeros: Zero Emissions, Zero Waste dan Zero Barriers atau nol emisi karbon pada 2030.

Gojek juga gencar mengembangkan kendaraan listrik. Decacorn ini ingin seluruh motor dan mobil di lini bisnis transportasi berbasis listrik.

Proyeksi jumlah kendaraan listrik di Indonesia dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Selain itu, Gojek membuat layanan GoTransit untuk mendukung nol emisi karbon 2030. GoTransits merupakan solusi mobilitas yang membantu pengguna menentukan rute perjalanan. Melalui layanan itu, decacorn ini mengintegrasikan layanan dengan transportasi lain.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...