Mimpi Utomo Bersaudara agar Indonesia Dihormati Dunia Melalui IDN
Berangkat dari misi untuk menjadikan Indonesia lebih dikenal dan dihormati dunia, Winston Utomo dan William Utomo mendirikan IDN Media. Kini, perusahaan startup media yang bakal menginjak usia delapan tahun itu mengoperasikan dua platform bisnis: IDN dan Yummy.
IDN Media telah berkembang menjadi perusahaan platform media yang memberikan dampak positif kepada lebih 70 juta generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Produk yang ditawarkan berupa media digital multi-platform yang meliput berbagai berita dan hiburan untuk generasi muda.
Lahir di Surabaya dari keluarga yang berlimpah kasih sayang dan dukungan, Founder dan CEO IDN Media, Winston Utomo mengaku memiliki hubungan yang erat dengan sang adik. Mereka dibesarkan bersama. Karena itu, hubungan Utomo bersaudara tak sebatas kakak dan adik, juga teman baik, hingga partner mendirikan IDN Media.
“Kami besar sama-sama di Surabaya, dari TK-SMA kami tidur bareng meskipun punya kamar masing-masing. It become strong bond,” kata Winston dalam program serial podcast Impactalk yang dirilis oleh Impactto belum lama ini.
[Perbincangan lengkap program Impacttalk tersebut bisa dililhat pada link berikut ini]
Bersama sang adik, Winston kerap bertukar pikiran hingga berbagi ide. Salah satu yang dibahas terkait kegelisahan akan besarnya kesenjangan informasi di ibukota dengan daerah. Dari kacamata Winston, informasi yang tersebar di media digital saat itu hanya berfokus pada kondisi di ibu kota, khususnya Jakarta. “Kenapa Indonesia sangat Jakarta centric?” ujarnya.
Winston mengutip salah satu statistik yang menunjukkan 90 % orang Indonesia tinggal di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, alias Jabodetabek. Hanya 10 % penduduk Indonesia yang tinggal di Jakarta dan daerah penyangganya.
Sementara itu, persentase konten digital yang ada di internet, sekitar 90 % mengenai Jakarta. Alhasil, terdapat gap atau kesenjangan informasi sangat besar, dan Winston menilainya sebagai hal yang kurang baik.
“Karena saya dari Surabaya enggak dapat informasi yang cukup di online atau media digital. Dari sana diputuskan untuk melahirkan IDN Media, dengan produk pertama IDN Times,” kata Winston.
Nama IDN memiliki makna atau arti Indonesia, dengan tujuan produk tersebut dapat mendemokratisasi informasi untuk seluruh generasi milenial dan Gen Z di Indonesia. IDN Media resmi lahir pada 8 Juni 2014 dengan misi menekan kesenjangan informasi.
Ide untuk membangun IDN Media diperoleh Winston saat beberapa bulan bekerja di Google Singapura. Itu merupakan momen yang membuat matanya terbuka tentang kesempatan, peluang, dan arah Indonesia dalam 20-30 tahun ke depan.
Dia mengibaratkan prospek Indonesia dalam beberapa dekade ke depan akan seperti Cina saat ini. Pada 1970-an, Negeri Tembok Raksasa itu belum banyak dilirik atau dianggap sebagai negara super power. Namun saat ini Cina justru memiliki banyak pengaruh di dunia.
“Jadi goals itu 2045, bagaimana Indonesia bisa menjadi negara pertama di dunia yang lepas dari middle income trap (jebakan negara berkembang), dan semua orang menghormati kita,” kata Winston.
Menurut dia, Indonesia dalam 20 tahun ke depan harus mencapai posisi seperti Cina. Apalagi, saat ini kebanyak negara atau masyarakat dunia hanya mengenal Indonesia karena Bali. Ke depan, Winston menargetkan agar dunia bisa melihat Indonesia dari sisi inovasi, produk terbaru, bahkan menjadi tujuan debitur alias negara yang memberika pinjaman.
“Saya enggak berencana untuk menjadi entrepreneur. Target hidup saya adalah menjadi bagian dari perubahan, untuk memastikan Indonesia become first world country dan dihormati diseluruh dunia,” ujarnya.
Winston menegaskan apa yang dia lakukan saat ini di IDN Media merupakan bagian untuk mengakselerasi dan memberdayakan generasi muda, untuk mencapai tujuan bersama. Sebelumnya, pria kelahiran November 1990 tersebut memiliki cita-cita untuk menjadi seorang banker investasi.
Melansir dari laman resmi IDN Media, Winston menyadari dampak yang akan diciptakan IDN Media kepada masyarakat akan sangat besar dan positif. Didukung adiknya William, kini mereka terus berinovasi dalam mengembangkan IDN Media.
Bisnis IDN pun makin berkembang, masuk jajaran startup papan atas. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan startup di Indonesia memang terus melesat.
Hingga akhir 2018, sudah ada empat unicorn, yaitu perusahaan rintisan bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar. Sedang startup yang menyandang centaurus, yakni memiliki valuasi di atas US$ 100 juta, lebih banyak lagi, satu di antaranya IDN, seperti terlihat dalam Databoks di bawah ini.