Eks Gojek Bikin Startup Pendidikan, Target jadi Superapp Digital Skill

Fahmi Ahmad Burhan
23 Mei 2022, 21:21
Tim Binar Academy saat saat Grand Launching di The Breeze, BSD City, Sabtu (22/12) lalu
Instagram/@academybinar
Tim Binar Academy saat saat Grand Launching di The Breeze, BSD City, Sabtu (22/12) lalu

Startup pendidikan yang fokus pada pengembangan talenta digital, Binar Academy, memperoleh pendanaan lanjutan pra Seri A dengan nilai yang tidak dipublikasikan. Dana segar itu akan digunakan untuk mengembangkan tim hingga ekspansi.

Putaran pendanaan ini dipimpin perusahaan modal ventura Teja Ventures. Selain itu, iGlobe Partners, dan dana bersama dari YCAB Ventures serta Moonshot Ventures. IWEF juga terlibat dalam pendanaan Binar Academy. 

Sejumlah investor perorangan atau angel investor seperti pendiri Investree Dickie Widjaja dan Andi Andries turut terlibat dalam putaran pendanaan tersebut.  

Founder dan CEO Binar Academy, Alamanda Shantika, mengatakan Binar Academy akan memanfaatkan dana segar tersebut untuk pengembangan tim, ekspansi, dan akselerasi pertumbuhan akuisisi pengguna.

Selain itu, fokus mengembangkan aplikasi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran para pesertanya. Dengan begitu, Binar Academy dapat menjadi aplikasi super atau superapp digital skill pertama di Asia Tenggara.

Startup yang didirikan para alumni Gojek ini, nantinya tidak hanya mengadakan pelatihan talenta digital atau bootcamp. Binar Academy juga menawarkan berbagai layanan seperti pelatihan karyawan perusahaan, workshop, hingga integrasi peserta dengan perusahaan atau job connect.

Pada kesempatan ini, Binar Academy juga meluncurkan produk baru mereka BinarGO. Ini merupakan produk pembelajaran digital yang bisa diakses sesuai kebutuhan.

"Binar akan berupaya untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif dan dapat diakses dari mana saja namun memiliki kualitas pembelajaran kelas dunia," kata Alamanda dalam siaran pers, Senin (23/5).

Sejak didirikan pada 2017, Binar Academy sudah memiliki berbagai rekanan, seperti BCA, Bank Mandiri, Telkom, Telkomsel, Tokopedia, Traveloka, hingga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Sepanjang 2021, Binar Academy memiliki peningkatan pengguna sebanyak 13 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pendapatan perusahaan pada 2021 bertumbuh dua kali lipat dibandingkan 2020. Tahun ini, perusahaan memiliki target ambisius dengan pertumbuhan empat kali lipat.

Founding Partner Teja Ventures, Virginia Tan, mengatakan perusahaan memberikan pendanaan kepada Binar Academy karena jejaknya sudah jelas. Menurutnya, pertumbuhan Binar Academy merupakan bukti kuatnya para pendiri dan fokus perusahaan pada pengembangan kualitas produk. 

“Kami percaya bahwa Binar Academy memiliki potensi untuk menjadi pemimpin pasar pendidikan teknologi di Indonesia," ujarnya.

Sementara Managing Partner iGlobe Partners, Chong Yoke Sin, menyebut pasar teknologi pendidikan di Indonesia sangat besar. “Sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, kami yakin teknologi pendidikan dapat menghadirkan pendidikan inklusif bagi masyarakat Indonesia," katanya.

Indonesia masih menjadi tujuan terbesar investasi untuk perusahaan rintisan atau startup. Di wilayah Asia Tenggara, Cento Ventures melaporkan nilai investasi mencapai US$14,2 miliar pada 2021 lalu. Tercatat, mayoritas pendanaan itu menyasar Indonesia dengan porsi sebesar 42%.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...