Sandra Dewi hingga Maudy Ayunda Suntik Startup, Berapa Keuntungannya?
Setidaknya ada 10 selebritas Indonesia yang menjadi investor individu (angel investor) bagi startup, termasuk Sandra Dewi, Luna Maya, dan Maudy Ayunda. Berapa keuntungan yang mereka dapatkan?
Sandra Dewi berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal (seed funding) kepada startup properti dan konstruksi Kabina yang dipimpin East Ventures kemarin (18/8).
Perusahaan rintisan itu menyederhanakan proses konstruksi dengan memanfaatkan modularitas, pra-fabrikasi, dan menggunakan bahan utama kayu yang dikelola.
Kabina berencana menggunakan dana segar yang diperoleh untuk pengembangan produk dan ekspansi tim. Perusahaan rintisan ini memiliki 16 orang dalam tim, yang sebagian besar berbasis di Indonesia dan 65% adalah perempuan.
Startup itu juga berencana menggunakan tambahan modal dari pendanaan untuk berinvestasi pada peralatan dan solusi yang memungkinkan perusahaan beroperasi dengan tetap memerhatikan lingkungan.
“Kami percaya bahwa investasi dan dukungan East Ventures akan mempercepat misi dalam terus menghadirkan inovasi dan solusi konstruksi berkelanjutan ke pasar,” kata Founder sekaligus Chief Executive Officer Kabina Fred Moeis dalam keterangan pers, Kamis (18/8).
Sedangkan Sandra Dewi juga berperan sebagai duta merek (brand ambassador) Kabina, selain menjadi angel investor. Setidaknya ada 10 selebritas yang berinvestasi di startup, di antaranya:
- Sandra Dewi
- Luna Maya
- Maudy Ayunda
- Dian Sastrowardoyo
- Giring Ganesha
- Christian Sugiono
- Alice Norin
- Vidi Aldiano
- Denis Adiswara
- Ashraf Sinclair
Apa Itu Angel Investor?
Angel investor adalah investor individu yang berfokus pada pembiayaan usaha kecil dengan imbalan ekuitas. Tidak seperti perusahaan modal ventura yang menggunakan dana investasi, mereka memakai kekayaan bersih sendiri.
Biasanya mereka memberikan pendanaan yang lebih kecil dibandingkan perusahaan modal ventura. Namun, mereka berinvestasi untuk jangka waktu yang lebih lama seiring dengan model bisnis startup.
Bahkan Center for Venture Research di University of New Hampshire mencatat, angel investor mulai menyasar startup tahap tingkat lanjut sejak ada pandemi corona. Total investasi yang mereka salurkan juga melonjak 6% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 25,3 milar pada 2020.
Keuntungan Angle Investor
Startup tidak perlu membayar kembali dana segar yang diperoleh. Sebab, angle investor mendapatkan imbalan dalam bentuk kepemilikan saham.
The Hard Fort melaporkan, angle investor biasanya 10% hingga 50% kepemilikan saham ketika menyuntik modal startup. Ini berarti, pemilik bisnis berpotensi kehilangan kendali atas bisnis.
Oleh karena itu, pendiri startup perlu hati-hati dalam menghitung porsi ekuitas yang diberikan kepada angle investor.
Selain itu, semakin banyak uang yang diberikan oleh angle investor, mereka akan semakin mengharapkan pengembalian investasi (ROI) yang lebih besar.
Besaran ROI yang diinginkan bervariasi. Namun The Hard Fort melaporkan, ada angle investor yang mengharapkan pengembalian investasi 30% atas uang yang mereka berikan.
Angle investor akan memikirkan ekspektasi ROI sebagai bagian dari exit strategy startup yang didanai. Exit strategy adalah pendekatan yang direncanakan untuk mengakhiri investasi dengan cara yang akan memaksimalkan keuntungan dan/atau meminimalkan kerugian.
Bentuk exit strategy bisa mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO), merger atau akuisisi.