Ruangguru Akuisisi 2 Startup dan Dikabarkan Untung Sebelum PHK
Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerja akhir pekan lalu (18/11). Startup pendidikan ini sebelumnya mengakuisisi dua startup.
"Kami meminta maaf atas kegagalan kami dalam memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat," kata Co-Founder sekaligus CEO Ruangguru Belva Devara melalui Instagram, Sabtu (19/11).
Karyawan yang terkena dampak diberikan beberapa hal, yakni:
- Pesangon sesuai UU, yang dibayarkan penuh tanpa potongan
- Gaji bulan terakhir bekerja dibayarkan penuh
- Uang penghargaan masa kerja
- Penggantian hak (jika masih ada sisa cuti)
- Perpanjang asuransi
- Konsultasi karier, psikologis, dan akses kelas pengembangan karier jika dibutuhkan
Ruangguru menyatakan berkomitmen membantu karyawan yang di-PHK untuk mendapatkan pekerjaan baru. Caranya, mengalokasikan tim rekruter khusus.
Belva menyampaikan, Ruangguru tetap optimistis terhadap prospek dan posisi unik perusahaan di sektor teknologi. Dia juga mengklaim bahwa startup-nya masih menjadi platform belajar online terbesar di Indonesia.
Belva mengatakan, Ruangguru masih akan terus berinovasi. Salah satunya, berfokus pada metode pembelajaran hybrid alias online dan offline. Selain itu, membuka 100 lebih learning centers di Indonesia.
“Kami yakin dengan terus bekerja secara efektif dan efisien, kami akan keluar dari tantangan ekonomi global ini lebih kuat dan tangguh dari sebelumnya," katanya.
Ruangguru mengakuisisi startup penyedia bimbingan beasiswa luar negeri, Schoters pada Juli. Belva mengatakan, ini bertujuan menambah vertikal bisnis lain di bidang pendidikan.
"Banyak pengguna kami yang ingin kuliah di luar negeri. Namun, persiapan sendiri kuliah ke luar negeri ini susah sekali. Setelah akuisisi, nanti bisa lewat Schoters," kata Belva dalam konferensi pers di Jakarta, pada Juli (4/7).
Ruangguru juga mengakuisisi startup pelatihan pemrogaman alias coding Kalananti pada Juni. Perusahaan rintisan ini pun menyediakan pembelajaran coding bagi anak-anak.
Anak-anak bisa bermain Roblox atau menjajal pengalaman coding lainnya. "Kami masuk ke vertikal (bisnis) lainnya di bidang pendidikan, salah satunya membuat sekolah coding untuk anak," kata Belva dalam konferensi pers virtual, Juni (20/6).
Ruangguru pun dikabarkan meraup laba operasional US$ 1,8 juta atau sekitar Rp 25,6 miliar pada 2020. Selain itu, disebut-sebut mendekati status unicorn atau valuasi di atas US$ 1 miliar.
Tech In Asia melaporkan, itu merupakan tahun keuangan pertama yang menguntungkan bagi Ruangguru. “Ruangguru mampu meraih profitabilitas meski menggandakan biaya tunjangan karyawan,” demikian dikutip dari Tech In Asia, pada Oktober tahun lalu (11/10/2021).
Ruangguru pun merekrut banyak pegawai pada 2020. Saat itu, jumlah karyawan melonjak 25% dibandingkan akhir 2019 menjadi 5.000 orang.
Startup pendidikan itu dikabarkan mencatatkan pendapatan lebih dari US$ 63 juta pada 2020 atau meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan 2019. Pertumbuhan pendapatan ini sama dengan 2018 ke 2019.
Ruangguru mengurangi biaya iklan dan pemasaran 16% menjadi US$ 23,6 juta pada 2020. Pengurangan ini dilakukan setelah startup pendidikan itu meningkatkan biaya iklan tujuh kali lipat menjadi US$ 28 juta pada 2019.
Sedangkan biaya penjualan yang biasanya mengacu pada anggaran terkait tenaga penjual seperti komisi dan biaya perjalanan naik 11%. Dengan demikian, Ruangguru meningkatkan rasio pemasaran terhadap pendapatan dari hampir 200% pada 2019 menjadi hanya 46% pada 2020.