Kemenkes Siapkan UU untuk Tarik Minat Investor ke Startup Biomedical

Desy Setyowati
12 Januari 2023, 11:32
kemenkes, startup, biomedical, kesehatan
Katadata/Desy Setyowati
Founder AC Ventures dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam acara Indonesia PE-VC Summit yang digelar oleh DealStreetAsia di Hotel Langham, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan cara untuk menarik minat investor dan pelaku usaha asing agar berinvestasi di startup biomedical Indonesia. Investor global mulai melirik startup mikrobioma, termasuk di markas Google yakni Silicon Valley. 

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, kementerian menyiapkan Undang-undang (UU) baru. “Kami menyiapkan regulasi baru. Bentuknya UU,” kata dia dalam acara Indonesia PE-VC Summit yang digelar oleh DealStreetAsia di Hotel Langham, Jakarta, Kamis (12/1).

Namun dia tidak memerinci isi regulasi tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa UU itu bertujuan mempermudah investor dan pelaku usaha berinvestasi dan mengembangkan bisnis di sektor kesehatan di Indonesia.

Selain regulasi, Kemenkes akan memberikan insentif berupa memprioritaskan investor dan pelaku usaha yang tertarik menyuntikan dana atau membangun bisnis di Tanah Air. “Akan kami prioritaskan masuk e-katalog,” ujar dia.

Kemenkes meluncurkan e-katalog sektoral pada Februari 2022. Platform ini memuat ribuan alat kesehatan dan obat. Di dalamnya terbagi menjadi dua, yakni:

  • E-katalog elektronik komoditas alat kesehatan dan alat penunjang pelayanan kesehatan
  • Etalase komoditas obat

Hal itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan dari Founder AC Ventures Pandu Sjahrir. Pandu menyampaikan bahwa perusahaannya ingin berinvestasi di startup kesehatan, namun menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Jangan khawatir tentang IDI,” jawab Dante.

Ia juga mengungkapkan bahwa ada sub-sektor kesehatan yang potensial di Indonesia, yakni:

  1. Terkait data kesehatan
  2. Biomedical

Biomedical atau rekayasa biomedis adalah pengaplikasian teknik dan prinsip teknik dalam bidang medis. Bidang ini menggabungkan kemampuan desain dan pemecahan masalah insinyur dengan ilmu medis dan ilmu biologi di bidang kedokteran, seperti diagnosis, pengawasan, dan terapi.

Di Amerika Serikat, investor global mulai melirik startup mikrobioma. Tahun lalu, mereka masif masuk ke sektor kripto, mobil otomatis, dan metaverse.

Dalam pengertian sederhana, mikrobioma adalah ekosistem kompleks yang terdiri dari mikroorganisme seperti bakteri, virus hingga jamur yang hidup di permukaan dan dalam tubuh semua makhluk hidup, termasuk manusia.

Salah satu modal ventura terbesar di dunia Sequioa Capital mulai masuk ke startup mikrobioma. Tiga di antara startup dan perusahaan di bidang mikrobioma  yang disuntik oleh Sequoia yakni:

  1. Pengujian genetika 23andMe
  2. Penjual suplemen probiotik yang berbasis di San Francisco, Pendulum
  3. Raksasa farmasi dan makanan, bagian dari elit Silicon Valley yang tidak disebutkan namanya

“Ada kebangkitan (minat) masyarakat tentang bioma kompleks usus manusia,” ujar Mitra pengelola Sequoia Capital Roelof Botha dikutip dari CNBC Internasional, bulan lalu (23/12/2022).

“Secara tidak sengaja, kita memasuki era di mana kita memiliki sikap bermusuhan antara manusia dan bagian dari alam lainnya,” katanya. “Kita menggunakan antibiotik dan sabun secara berlebihan. Dan sekarang kita akan kembali ke keseimbangan.”

Sedangkan modal ventura yang mulai merambah sektor mikrobioma, termasuk suplemen makanan di antaranya:

  • Sequoia Khosla Ventures berinvestasi di Pendulum
  • Y Combinator memiliki saham di startup yang meneliti pengobatan kanker potensial yang melibatkan mikroba usus Persephone Biosciences dan menyuntik startup uBiome
  • Andreessen Horowitz menyuntik startup uBiome yang memberikan insight atau wawasan tentang mikrobioma berdasarkan tes kotoran
  • Social Capital berinvestasi di startup yang menjual minuman probiotik sebagai obat mabuk, Zbiotics

Di Indonesia, startup yang memproduksi vitamin Youvit meraih pendanaan seri B US$ 6 juta atau sekitar Rp 93,6 miliar pada akhir Oktober 2022. Dana ini berasal dari Unilever dan konglomerat asal India Wipro Consumer Care & Lighting.

Wipro Consumer Care & Lighting masuk melalui unit bisnis di bidang modal ventura. Begitu juga dengan Unilever melalui Unilever Ventures.

Pada 2020, East Ventures mengumumkan pendanaan tahap awal di startup di bidang teknologi genomika Nusantics. Perusahaan rintisan ini mengklaim sebagai startup lokal pertama yang dapat menganalisis profil mikrobioma.

East Ventures juga menyuntik startup Nalagenetics. Perusahaan rintisan ini memuat produk bioteknologi, dengan menganalisis data genetik dan menghasilkan produk berupa personalisasi obat, nutrisi dan skrining. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...