eFishery, Ruangguru, Sociolla Dikabarkan Segera Jadi Unicorn Baru RI
eFishery, Ruangguru, dan Sociolla dikabarkan segera menjadi unicorn baru Indonesia. Kabar ini berhembus ini ketika pendanaan ke startup seret.
Tahun lalu, Indonesia hanya mendapatkan dua unicorn baru yakni DANA dan Ajaib. Keduanya bergerak di sektor teknologi finansial (fintech).
Namun setidaknya ada empat startup yang disebut-sebut berpeluang segera unicorn. Mereka di antaranya:
1. eFishery
Startup perikanan eFishery dikabarkan meraih investasi dan segera menjadi unicorn. Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar.
DealStreetAsia melaporkan, eFishery mendapatkan investasi baru US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,29 triliun dari Khazanah Nasional Berhad, dana kekayaan kedaulatan Pemerintah Malaysia.
Namun Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah enggan berkomentar mengenai kabar tersebut.
Sebelumnya, Bank OCBC NISP menyalurkan pinjaman bilateral Rp 250 miliar kepada eFishery. Dana ini akan digunakan untuk mendorong ekspor produk perikanan dan kelautan dalam negeri.
Dana segar itu juga bakal dipakai untuk membiayai kebutuhan modal kerja dalam mendukung pertumbuhan penjualan dalam negeri.
eFishery membangun ekosistem yang memungkinkan para pembudidaya ikan dan udang meningkatkan produktivitas, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
“Dengan adanya penyaluran pembiayaan dana dari Bank OCBC NISP, kami semakin optimistis untuk terus bertumbuh kembang bersama membangun ekosistem akuakultur dan berkontribusi secara signifikan dalam ketahanan pangan nasional,” ujar Gibran dalam keterangan pers, Rabu (8/2).
Perusahaan rintisan itu juga sedang mempersiapkan ekspansi bisnis ke India dan Vietnam.
“Masih pilot, tapi tahun ini bakal komersial,” ujar Gibran kepada Katadata.co.id di sela-sela acara Indonesia PE-VC Summit 2023 yang digelar oleh DealStreetAsia di Hotel Langham, Jakarta, pada Januari (12/1).
Pasar India dan Vietnam dinilai besar. “Fokus kami ekspansi pasar, tetapi memang fokusnya masih di Indonesia,” tambah dia.
Pada Januari 2022, ia mengungkapkan rencana eFishery menyasar Thailand, India, dan Cina. Perusahaan mengejar target ekspansi ke ASEAN lebih cepat, sementara India dan Cina masuk dalam perencanaan lima tahun.
Saat itu ia juga menyampaikan bahwa eFishery akan berfokus memperbesar bisnis, baru mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO).
Selain itu, eFishery mengumpulkan pendanaan seri C US$ 90 juta pada Januari 2022. Namun, VentureCap Insights menilai bahwa valuasi startup ini lebih dari US$ 407 juta.
2. Ruangguru
Startup pendidikan atau edutech Ruangguru dikabarkan meraup laba operasional US$ 1,8 juta atau sekitar Rp 25,6 miliar pada 2020. Selain itu, disebut-sebut mendekati status unicorn atau valuasi di atas US$ 1 miliar.
Tech In Asia melaporkan bahwa Ruangguru mencatatkan untung US$ 1,8 juta tahun 2021 dibandingkan 2019 yang mengalami kerugian operasional US$ 31,9 juta
“Ruangguru mampu meraih profitabilitas meski menggandakan biaya tunjangan karyawan,” demikian dikutip dari Tech In Asia, (11/10/2021).
Sumber Tech In Asia yang akrab dengan Ruangguru juga mengatakan, valuasi startup pendidikan ini melampaui US$ 800 juta tahun lalu. Ini artinya, butuh US$ 200 juta untuk Ruangguru menyandang status unicorn.
Ruangguru pun merekrut banyak pegawai pada 2020. Saat itu, jumlah karyawan melonjak 25% dibandingkan akhir 2019 menjadi 5.000 orang.
Namun, Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerja akhir tahun lalu (18/11/2022).
"Kami meminta maaf atas kegagalan kami dalam memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat," kata Co-Founder sekaligus CEO Ruangguru Belva Devara melalui Instagram, akhir tahun lalu (19/11/2022).
Startup pendidikan ini sebelumnya mengakuisisi dua startup Schoters dan Kalananti tahun lalu.
3. Sociolla
Startup kecantikan Social Bella atau Sociolla meraih pendanaan US$ 60 juta atau sekitar Rp 927 miliar tahun lalu. Perusahaan rintisan ini disebut-sebut segera menjadi unicorn atau memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar (Rp 15,5 triliun).
Bloomberg melaporkan bahwa Sociolla memang mencari pendanaan baru pada awal tahun ini. Setelah dapat, startup kecantikan ini diperkirakan menjadi unicorn.
Sociolla sedang merundingkan putaran pendanaan yang akan mendorong valuasinya melewat US$ 1 miliar,” kata sumber Bloomberg yang mengetahui masalah itu dikutip dari Business Times, tahun lalu (19/1/2022).
Valuasi perusahaan rintisan itu disebut-sebut bakal mencapai US$ 1,2 miliar sampai US$ 1,4 miliar.