Daftar Startup Diakuisisi oleh Bukalapak
Bukalapak rutin mengakuisisi startup lain sejak 2021. Yang terbaru, e-commerce bernuansa merah ini dikabarkan mengakuisisi startup penyedia micro-warehousing Crewdible.
Crewdible menghubungkan para penjual di e-commerce dengan pemilik gudang, untuk memenuhi pesanan pembeli. Mitra Crewdible bisa memanfaatkan ruang kosong seperti rumah, kantor, dan gudang untuk menjadi micro-warehousing.
Crewdible diluncurkan ke publik pada 2017. Pada September 2018, Crewdible mengumpulkan pendanaan awal yang tidak diungkapkan dari angle investor.
Kemudian pada 2019, startup ini meraih pendanaan pra-seri A US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 21 miliar dipimpin oleh Global Founders Capital yang berbasis di Berlin, Jerman.
Bukalapak disebut ikut menyuntik dana Crewdible pada pendanaan seri A bersama investor lainnya seperti 500, Ondine, Super Angel investors tahun lalu.
Katadata.co.id telah menghubungi Bukalapak dan Crewdible terkait akuisisi ini, namun belum ada komentar.
Pekan lalu, Bukalapak mengakuisisi saham mayoritas platform pembanding harga yang berbasis di Kuala Lumpur Malaysia, iPrice Group.
CEO Bukalapak Willix Halim mengatakan perusahaan memiliki keahlian luas di bisnis e-commerce. Sementara itu, iPrice memiliki basis pengguna setia serta teknologi yang eksklusif.
Melalui investasi strategis ini, iPrice berpeluang mempercepat pertumbuhan dengan memanfaatkan sinergi antara kedua grup. Hal ini mengingat bisnis e-commerce di Asia Tenggara telah berkembang pesat selama satu dekade terakhir.
"Kami yakin dapat membuka potensi penuh platform ini," kata Willix. Hanya saja, Bukalapak tidak memerinci lebih lanjut besaran nilai investasi, termasuk jumlah saham yang diakuisisi.
Bukalapak memutuskan untuk mengalihkan fokus dari bersaing langsung dengan pasar lain, menjadi membangun atau mengakuisisi ceruk pasar dan mempercepat pertumbuhan.
Berikut daftar startup diakuisisi oleh Bukalapak sejak 2021:
1. iPrice
iPrice mengklaim telah membantu lebih dari 100 juta konsumen di tujuh negara di Asia Tenggara menghemat uang pada 2020. Teknologinya menampilkan penawaran dan diskon dari lebih dari delapan miliar penawaran di e-commerce.
Co-founder iPrice Heinrich Wendel mengatakan bahwa kemitraan itu memungkinkan perusahaan memperluas layanan untuk membantu lebih banyak pengguna menghemat uang di vertikal baru.
"iPrice akan terus beroperasi sebagai entitas independen, mempertahankan posisi netralnya terhadap pengguna, dan bekerja sama dengan berbagai pedagang dan penjual," ujarnya.
2. Bolu.id
Bukalapak mengakuisisi startup pendidikan Belajar Tumbuh Berbagi (BTB) atau Bolu.id US$ 1 juta atau setara Rp 14,2 miliar. Kesepakatan ini ditandatangani pada 4 November 2021, atau tiga bulan setelah Bukalapak melakukan penawaran umum perdana saham alias IPO.
3. Onstock Solusi Indonesia
Akuisisi dilakukan pada 2 September 2021. Bukalapak membeli 400.000 lembar saham atau 100% kepemilikan OSI di Onstock Solusi Indonesia Rp 1,45 miliar.
4. Ayo Tech Indonesia
Bukalapak memperoleh 51% kepemilikan atau 30.600 saham Ayo Tech Indonesia setara Rp 8,16 miliar pada 12 Agustus 2021. Ayo Tech Indonesia bergerak di bidang perdagangan dan jasa
5. Kokatto Teknologi Global
Bukalapak memperoleh 100% kepemilikan atau 1.298 saham Kokatto Teknologi Global senilai Rp 90,09 miliar pada 2 November 2021. Proses akuisisi Kokatto ini dilaksanakan secara bertahap selambat-lambatnya berakhir pada 15 Oktober 2023.
Kokatto Teknologi Global bergerak dalam bidang usaha jasa, perdagangan, dan industri.
6. Five Jack Co. Ltd
Bukalapak mengakuisisi 100% saham Five Jack Co. Ltd pada 30 April 2021. Five Jack Co. Ltd berbadan hukum di Korea Selatan dan memiliki anak usaha Five Jack yang berbadan hukum di Indonesia.
7. Cloud Hosting Indonesia
Bukalapak mengakuisisi Cloud Hosting Indonesia Rp 49,7 miliar melalui pengalihan aset tetap infrastruktur teknologi informasi Rp 53,3 miliar.