Traveloka Jadi Anggota Afiliasi UNWTO, Pertama di Asia Tenggara
Traveloka resmi tergabung sebagai anggota afiliasi biro Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB untuk pariwisata, UNWTO. Platform biro perjalanan berbasis daring ini merupakan satu-satunya platform perjalanan Asia Tenggara yang menjadi anggota afiliasi UNWTO.
Traveloka mengumumkan keanggotaan itu saat Konferensi UNWTO di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (15/6).
Saat ini, Traveloka beroperasi di enam negara di Asia Tenggara. Startup ini menggunakan kesempatan keikutsertaan pada forum UNWTO untuk memastikan pemulihan industri pariwisata yang berkelanjutan di kawasan.
Salah seorang pendiri Traveloka Albert mengatakan perusahaan secara aktif melakukan berbagai inovasi sekaligus menggiatkan advokasi pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
"Salah satunya dengan bergabung sebagai anggota afiliasi UNWTO dan mengambil peran dalam beragam forum diskusi internasional tingkat tinggi, Konferensi UNWTO," kata Albert seperti dikutip Antara, Jumat (16/6).
Sebagai anggota afiliasi, Traveloka bisa berinteraksi langsung dengan anggota afiliasi lainnya, dan beradvokasi dengan pemimpin pariwisata. Selain itu, dapat pula terlibat dalam dialog tingkat tinggi, baik di tingkat regional maupun global, dan memperoleh akses terhadap tren pariwisata global yang disediakan UNWTO.
Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Polokashvili menilai keterlibatan sektor swasta sangat penting dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Pariwisata global menunjukkan tingkat pemulihan setelah pandemi Covid-19. Barometer kepariwisataan UNWTO menunjukkan terdapat 235 juta orang melakukan perjalanan internasional di seluruh dunia pada kuartal I 2023.
Jumlah orang yang melakukan perjalanan pada kuartal I 2023 dua kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau sekitar 80% dari jumlah wisatawan sebelum pandemi Covid-19.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada kuartal I 2023 mencapai 2,25 juta kunjungan atau naik hampir enam kali lipat dibandingkan kuartal I 202.
Tahun ini, pemerintah Indonesia menargetkan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara dan 8,5 juta perjalanan wisatawan mancanegara.