Grab dan Gojek Kurangi Bonus dan Diskon, Pendapatan Driver Ojol Naik

Desy Setyowati
24 Agustus 2023, 07:30
ojek online, ojol, gojek, grab
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di Shelter Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020).

Gojek dan Grab mengurangi ‘bakar uang’ termasuk diskon untuk konsumen dan bonus bagi mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol. Meski begitu, berdasarkan riset dan laporan internal, pendapatan mitra driver meningkat.

Grab mengurangi diskon dan insentif selama kuartal II sebagai berikut:

  • Insentif atau bonus kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol turun 17% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,7 miliar
  • Insentif atau diskon untuk konsumen turun 21% menjadi US$ 245 juta atau sekitar Rp 3,7 miliar

Meski begitu, Grab mencatatkan kenaikan nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) menjadi US$ 5,2 miliar. Rinciannya sebagai berikut:

  1. Berbagi tumpangan alias ride hailing seperti ojek online atau ojol dan taksi online naik 28% menjadi US$ 1,32 miliar
  2. Pengiriman barang dan GrabFood naik 4% menjadi US$ 2,6 miliar
  3. Layanan keuangan turun 13% menjadi US$ 1,3 miliar
  4. Bisnis dan inisiatif baru turun 3% menjadi US$ 50 juta

Transaksi pengguna per bulan alias Monthly Transacting User (MTU) juga meningkat 7% menjadi 34,9 juta. Begitu pun GMV per MTU turun 3% menjadi US$ 150.

Peningkatan nilai transaksi diikuti oleh kenaikan pendapatan 77% menjadi US$ 567 juta, yang terdiri dari:

  1. Berbagi tumpangan naik 29% menjadi US$ 208 juta
  2. Pengiriman barang dan pesan-antar makanan GrabFood naik 118% menjadi US$ 292 juta
  3. Layanan keuangan naik 223% menjadi US$ 40 juta
  4. Bisnis dan inisiatif baru naik 95% menjadi US$ 27 juta

Co-Founder sekaligus CEO Grup Grab Anthony Tan mengatakan, pendapatan dan GMV layanan taksi dan ojek online alias ojol naik, karena ada peningkatan jumlah mitra pengemudi. “Ini memungkinkan kami menangkap pemulihan permintaan ride-hailing pariwisata, dan pertumbuhan permintaan domestik,” demikian dikutip dari laporan keuangan, Rabu (23/8).

Selama kuartal II, jumlah pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang aktif di Grab secara bulanan meningkat 10% yoy dan 3% dibandingkan kuartal sebelumnya atau qtoq. Hal ini karena:

  • Grab meluncurkan layanan mobilitas car-pooling di Malaysia dan Indonesia sebagai upaya meningkatkan keterjangkauan layanan
  • Meluncurkan aplikasi MOVE IT untuk layanan ojek online atau ojol, yang disempurnakan di Filipina

Pendapatan per jam transit mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol Grab meningkat 9% yoy dan 4% qtoq.

Sementara Gojek mengurangi anggaran insentif dan pemasaran produk, termasuk diskon, 35% selama kuartal II. Ini setara dengan penghematan Rp 1 triliun dalam tiga bulan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...