Punya Rp 4,3 Triliun, Ini Ciri Startup yang Dibidik BUMN Merah Putih
Merah Putih Fund menghimpun dana kelola awal US$ 300 juta atau setara 4,3 triliun rupiah. Lembaga pendanaan gabungan BUMN ini berfokus pada startup yang akan menjadi unicorn atau soonicorns.
Ketua PMO Merah Putih Fund sekaligus CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro mengatakan,
Merah Putih Fund memberikan alternatif pendanaan startup tahap akhir. Utamanya, bagi startup yang siap berekspansi sebelum mencapai valuasi miliaran dolar.
Eddi juga menjelaskan Merah Putih Fund memiliki tiga kriteria utama yang wajib dipenuhi, yaitu:
- Seluruh tim pendiri adalah warga negara Indonesia
- Kehadiran operasional yang signifikan di Indonesia
- Memiliki rencana exit, baik berupa merger, akuisisi, atau mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO)
CIO Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratistha menyampaikan Merah Putih Fund berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian BUMN, OJK, Amvesindo, BPK, dan Jamdatun.
"Merah Putih Fund menjalin kerja sama pendampingan hukum dengan Jamdatun terkait pengelolaan aset BUMN, dalam hal ini Dana Ventura Merah Putih Fund,” ujar Dennis dalam keterangan pers, Senin (4/9).
Inisiatif tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kegiatan Merah Putih Fund. Dengan begitu, dapat membangun kepercayaan publik, investor, dan pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, hal itu diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis dan startup yang dikelola Merah Putih Fund.
Sementara CEO MDI Ventures Donald Wihardja menyampaikan, kehadiran Merah Putih Fund menekankan pada peran strategis dalam menjembatani startup dengan korporasi, khususnya ekosistem BUMN.
Sebagai Active Investor, Merah Putih Fund mendorong proses penciptaan nilai melalui pengembangan bisnis pada . “Hal ini menjadikan Merah Putih Fund tidak hanya menjadi dana kelolaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendorong percepatan digital dan menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif di Indonesia,” katanya.
Investor strategis dan BUMN tambahan diperkirakan bergabung pada penutupan kedua dan ketiga, yang akan membuka pintu bagi partisipasi sektor swasta.
Pada Juli, Eddi Danusaputro mengungkapkan bahwa Merah Putih Fund mengincar 30 startup. Sektor startup yang dibidik agnostik, baik teknologi finansial alias fintech, logistik, perikanan hingga perkebunan atau agritech.
Namun, ia tidak menyebutkan nama perusahaan rintisan yang menjadi incaran.
“Kami menargetkan investasi ke startup di kuartal tiga sampai empat mulai investasi,” kata Eddi kepada media usai acara Peluncuran Eksklusif Riset AFPI dan EY Parthenon ‘Studi Pasar dan Advokasi UMKM di Indonesia’ di Jakarta, pada Juli (14/7).
Merah Putih Fund merupakan inisiatif strategis dari lembaga pendanaan gabungan BUMN untuk startup yang mendapat dukungan penuh dari Menteri BUMN Erick Thohir dan diresmikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 17 Desember 2021.
Lima Corporate Venture Capital (CVC) dari BUMN yang tergabung dalam Merah Putih Fund, yaitu Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures dari Telkom Group, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan BNI Ventures.
Merah Putih Fund berhasil mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Juli 2022.