Diakuisisi Perusahaan Jepang, Startup Freelancer Sribu Gencar Ekspansi
Startup penyedia tenaga freelancer atau pekerja lepas Sribu meluncurkan platform terintegrasi hari ini (13/11). Sribu diakuisisi oleh perusahaan Jepang Mynavi Corporation tahun lalu.
Perusahaan rintisan itu menggabungkan platform Sribu.com dan Sribulancer.com pada Juni. Sribu.com sebelumnya berfokus pada kontes desain.
Sementara itu, Sribulancer.com merupakan marketplace freelancer yang terbagi menjadi lima kategori yakni desain grafis dan branding, web dan pemrograman, multimedia seperti video, fotografi, dan audio, penulisan dan penerjemahan, serta pemasaran dan periklanan.
CEO Sribu Ryan Gondokusumo menyampaikan, penggabungan bertujuan memudahkan klien menemukan freelancer yang telah terkurasi.
Ryan juga ingin membangun Sribu menjadi Talent as a Solution. Oleh karena itu, Sribu berencana meluncurkan tiga layanan baru yakni:
- Sribu Business: memudahkan para pebisnis menemukan talenta sesuai kebutuhan perusahaan
- Sribu Talent: memudahkan para talenta di Indonesia mencari pekerjaan
- Sribu Academy: peningkatan kemampuan dan sertifikasi bagi kemahiran para talenta yang telah bergabung
Sribu sudah beroperasi selama 12 tahun. Startup ini menangani lebih dari 30 ribu klien mulai dari individu, UMKM maupun korporasi.
Sementara itu, jumlah freelancer aktif Sribu sekitar 600 ribu dengan rata-rata pertumbuhan 58% per tahun. Setiap freelancer melalui proses kurasi berdasarkan kriteria tertentu, yakni kepribadian, portofolio, dan penanganan klien.
Dalam perjalanannya, startup Sribu mendapatkan investasi dari beberapa investor seperti East Venture dan Asteria. Kemudian diakuisisi oleh Mynavi Corporation tahun lalu.