Bangkrutnya WeWork dan Keruntuhan Bisnis Coworking Space Mewah

Lenny Septiani
14 November 2023, 07:19
Ilustrasi, WeWork. Analis menilai kegagalan WeWork melantai di bursa saham bisa menjadi sinyal berakhirnya investasi jor-joran di startup yang merugi namun gencar \'bakar uang\'.
instagram/@wework
Ilustrasi, WeWork. Analis menilai kegagalan WeWork melantai di bursa saham bisa menjadi sinyal berakhirnya investasi jor-joran di startup yang merugi namun gencar \'bakar uang\'

Startup penyewaan coworking space atau ruang kerja WeWork dalam proses pengajuan kebangkrutan atau kepailitan. Startup yang disuntik Softbank ini bangkrut karena dianggap gagal dalam strategi bisnisnya yang menyewakan ruang kerja yang mewah.

WeWork memerupakan startup coworking space adengan fasilitas mewah seperti panjat dinding, live DJ, hingga kolam renang. Bisnis tersebut sempat tren di Indonesia sebelum pandemi corona.

Jamie Hodari, CEO Industrious, yang bergerak di bisnis penyewaan tempat mengatakan menyewakan gedung-gedung perkantoran yang sangat besar merupakan kelemahan utama dalam strategi WeWork.

WeWork memiliki portofolio real-estate yang menjangkau 777 lokasi seluas 300.000 hingga 400.000 kaki persegi per 30 Juni 2023. WeWork sudah memangkas lokasi dan menegosiasikan ulang sewa terhadap portofolio aset itu.

Strategi WeWork yang mengumpulkan portofolio aset ruang kerja yang luas dan mewah ini membuat pengeluaran tinggi, sehingga membebani perusahaan dengan kewajiban yang signifikan.

"Saya pikir ruangan yang sangat besar ini mungkin tidak akan bertahan di masa mendatang, dan besarnya jumlah liabilitas mereka secara keseluruhan, merupakan gejala dari era go-go di mana orang-orang menjalankan perusahaan untuk pertumbuhan pendapatan, bukan untuk mencari keuntungan," ujar Hodari kepada Business Insider dikutip Senin (13/11).

Hodari menilai WeWork kurang membuat penilaian bisnis yang tepat untuk jangka panjang. "Banyak perusahaan, termasuk WeWork, membuat keputusan yang meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek, tetapi mungkin tidak bijaksana dalam jangka panjang," kata dia.

Briggs Elwell, salah satu pendiri dan CEO perusahaan keuangan real estate RLTY Capital, mengatakan kepada Insider penyewaan ruang kerja yang mewah kurang menarik perhatian klien. Alasannya, ruang kerja tersebut tak otomatis mampu mempengaruhi berjalannya bisnis suatu perusahaan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...