KPPU: GoTo Gojek dan Grab Berpotensi Monopoli jika Merger
GoTo Gojek Tokopedia dan Grab dikabarkan dalam diskusi untuk melakukan merger. Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menilai kedua perusahaan ini berpotensi praktik monopoli jika sepakat merger.
Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur belum dapat berkomentar mengenai kabar adanya diskusi terkait merger GoTo Gojek Tokopedia dan Grab.
“Saat ini info yang berkembang begitu. Untuk transaksi tersebut, tentunya ada potensi konsentrasi pasar tinggi di pasar tertentu. Agar tidak menjadi monopoli, tentunya aksi tersebut dihindari,” kata Deswin kepada Katadata.co.id, Senin (12/2).
Ia menjelaskan, pasal 28 Undang-Undang Persaingan Usaha melarang merger dan akuisisi yang berpotensi menciptakan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
“Tentunya itu perlu dibuktikan melalui proses penilaian di KPPU,” Deswin menambahkan.
Namun GoTo Gojek Tokopedia dan Grab belum mau berkomentar mengenai rumor tersebut.
“Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar,” kata Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber kepada kepada Katadata.co.id, Senin (12/2).
Hal senada disampaikan oleh Head of Corporate Communications GoTo Sinta Setyaningsih. “Kami tidak mengomentari rumor yang beredar di pasar. Saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” kata dia kepada Katadata.co.id.
Ia menegaskan bahwa GoTo memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin solid saat ini. Selain itu, berhasil mencapai target pendapatan perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV 2023.
“Arus kas kami juga semakin kuat dengan adanya pendapatan berupa fee dari Tokopedia secara kuartalan,” Sinta menambahkan.
Sinta pun mengungkapkan fokus bisnis GoTo Gojek Tokopedia ke depan yakni tumbuh secara sehat dan meraih profitabilitas dengan mendorong pengembangan bisnis dan inovasi dari unit bisnis Gojek dan GoTo Financial.
Sebelumnya Bloomberg melaporkan bahwa Grab dan GoTo Gojek Tokopedia telah memulai kembali pembicaraan untuk melakukan merger. Langkah ini dinilai sebagai kombinasi potensial yang bertujuan mengatasi kerugian kedua perusahaan selama bertahun-tahun akibat persaingan yang ketat.
“Kedua perusahaan, yang juga merupakan pemimpin layanan pesan-antar makanan di wilayah berpenduduk lebih dari 650 juta orang, sedang melakukan diskusi awal tentang berbagai skenario,” kata beberapa sumber Bloomberg, Jumat (9/2).
Salah seorang sumber menyatakan, salah satu opsi potensial dari merger yakni Grab yang berbasis di Singapura mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia dengan menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.
Jika kesepakatan merger itu terwujud, valuasi kedua perusahaan ini ditaksir akan mencapai US$ 20 miliar, atau setara Rp 312 triliun dengan mengacu rata-rata kurs Rp 15.630 per dolar AS.
Menurut sumber tersebut, GoTo Gojek Tokopedia lebih terbuka untuk melakukan kesepakatan, setelah Patrick Walujo mengambil alih posisi chief executive officer alias CEO tahun lalu.
Melalui merger, Grab akan berfokus di Singapura dan beberapa pasar lainnya. Sementara itu, GoTo tetap mempertahankan pasar di Tanah Air.
Belum ada kesepakatan soal skema merger. Sebab, dalam memperhitungkan valuasi, ada beberapa faktor yang akan dipertimbangkan misalnya, penurunan saham GoTo Gojek Tokopedia yang mencapai 30% dalam setahun terakhir.
Akan tetapi, para pemegang saham disebut telah mendukung dan mendorong kesepakatan mengenai aksi korporasi tersebut.